Pengeluaran Makanan dan Minuman Jadi di Seram Bagian Barat Alami Kenaikan Signifikan pada 2024Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Seram Bagian Barat mencapai Rp119.872 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Harga Beras di Pasar Tradisional Periode Juni 2024-2025)
Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021, pengeluaran untuk kategori ini secara umum menunjukkan tren peningkatan selama periode 2018-2024.
Pengeluaran masyarakat untuk makanan dan minuman jadi terus berfluktuasi. Terjadi peningkatan signifikan pada 2019 sebesar 29.9% dan pada 2022 sebesar 48.9%. Namun, pada 2020 sempat mengalami penurunan turun 6.5% dan pada 2023 juga menurun turun 18.3%.
Secara keseluruhan, data historis menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat Seram Bagian Barat untuk makanan dan minuman jadi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat, dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk membeli makanan dan minuman jadi.
Namun, perlu dicatat bahwa pertumbuhan ini tidak konsisten dan cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun.
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp231.830, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi masih menempati porsi yang cukup signifikan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita untuk Perawatan Kulit Kab. Banggai Kepulauan Sebulan | 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku, Seram Bagian Barat menempati peringkat ke-4 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024.
Peringkat ini lebih baik dari tahun sebelumnya, di mana Seram Bagian Barat berada di peringkat ke-4 dari 11 kabupaten/kota se-Provinsi Maluku.
Pada tahun 2024, Kota Ambon mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi, yaitu Rp213.533 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 8%.
Kota Tual berada di urutan kedua dengan Rp152.162 dan pertumbuhan 25.4%.
Kabupaten Buru berada di urutan ketiga dengan Rp127.132, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 13.4%.
Kabupaten Maluku Tengah mencatatkan pengeluaran Rp117.619 dengan pertumbuhan -3.8%. Kabupaten Seram Bagian Timur mencatatkan pengeluaran Rp98.721 dengan pertumbuhan -23.9%.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.