Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Kutai Barat mencapai Rp 166.700 per kapita per bulan pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini cukup signifikan setelah sempat terjadi penurunan sebesar 5.5% pada 2023. Secara keseluruhan, pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini berada di urutan ke-4 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Urutan ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kutai Barat cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Papua Barat Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 304.028, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 54.8%. Angka ini menunjukkan proporsi yang cukup besar dari pengeluaran masyarakat Kutai Barat dialokasikan untuk konsumsi rokok dan tembakau. Pertumbuhan pengeluaran ini juga kontras dengan data historis rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan yang justru mengalami penurunan sebesar 5.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kutai Barat cenderung fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari 2018 hingga 2022, terjadi penurunan pada 2023 sebelum kembali naik signifikan pada 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada 2024 sebesar Rp 166.700, sementara pengeluaran terendah selama periode ini terjadi pada 2018 dengan Rp 133.625. Fluktuasi ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi atau faktor ekonomi lain yang memengaruhi pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kutai Barat.
Di antara kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Timur mencatat pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada 2024, yaitu sebesar Rp 200.697 per kapita per bulan, meski tidak ada pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Kabupaten Berau berada di urutan kedua dengan Rp 196.031, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 14.1%. Kabupaten Paser berada di urutan ketiga dengan Rp 177.977, tumbuh 6.2%. Kabupaten Penajam Paser Utara justru mengalami penurunan turun 10.9% dengan nilai Rp 157.007. Sementara Kota Balikpapan mencatat Rp 154.953 dengan pertumbuhan 3%. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Jumlah Perceraian di DKI Jakarta Periode 2019-2024)
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Timur dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan pada 2024, mencapai Rp 1.441.412. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana merupakan pertumbuhan tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan tercatat sebesar Rp 1.019.505, menempatkan Balikpapan di urutan kedua setelah Kabupaten Mahakam Hulu. Data ini mengindikasikan bahwa masyarakat Balikpapan lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan non-pangan.
Kota Samarinda
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Samarinda mencapai Rp 1.317.420 pada 2024, menempati peringkat kedua setelah Kota Balikpapan di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan ini tercatat sebesar 10.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 941.016. Dengan posisi ini, Samarinda berada di urutan kelima di provinsi tersebut.
Kota Bontang
Kota Bontang mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.274.277 pada 2024. Angka ini menempatkan Bontang di urutan ketiga di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan ini sebesar 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 902.717, menempatkan Bontang di urutan ketujuh se-Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.164.270 pada 2024, menduduki peringkat keempat di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan ini sangat tinggi, mencapai 23.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kutai Timur mencapai Rp 999.534. Angka ini menempatkan kabupaten ini di urutan ketiga di provinsi tersebut.