Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Solok mencapai Rp218.387 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Terjadi pertumbuhan sebesar 12.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Solok menunjukkan perkembangan yang fluktuatif selama periode 2018-2024. Sempat mengalami penurunan sebesar 9.8% pada tahun 2020, namun kemudian kembali meningkat signifikan, terutama pada tahun 2021 dengan pertumbuhan mencapai 21.9%. Secara keseluruhan, terlihat adanya tren peningkatan pengeluaran masyarakat untuk aneka barang dan jasa.
(Baca: Jumlah Perceraian di Kalimantan Timur Periode 2019-2024)
Besarnya pengeluaran masyarakat Kabupaten Solok untuk aneka barang dan jasa mencerminkan tingkat konsumsi dan kebutuhan hidup. Pertumbuhan pengeluaran yang signifikan menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat dan perubahan gaya hidup.
Kabupaten Solok berada di urutan ke-13 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Secara nasional, Kabupaten Solok berada di peringkat ke-275. Data ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Kota Bukit Tinggi mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024, yaitu Rp334.553, dengan pertumbuhan 31.7%. Kota Padang Panjang berada di urutan kedua dengan Rp306.429 dan pertumbuhan 8.2%. Kota Sawahlunto mencatatkan pengeluaran Rp297.569, namun mengalami penurunan sebesar 7.1%. Kota Padang mencatatkan pengeluaran Rp295.298 dengan penurunan 1.3%. Kota Pariaman mengalami pertumbuhan tinggi, yaitu 34.1%, dengan nilai pengeluaran Rp286.600.
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Bukan Makanan
Berdasarkan data BPS, Kota Padang mencatat pengeluaran tertinggi untuk kategori bukan makanan pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp1.051.706, mengalami pertumbuhan 2.1%. Diikuti oleh Kota Bukit Tinggi dengan Rp962.655 dan pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 11.7%. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki pengeluaran terendah yaitu Rp420.072, namun mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota lainnya, yaitu 19.9%.
(Baca: Daftar Youtuber yang Banyak Kehilangan Subscriber 15 Nov 2025)
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan
Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk total makanan dan bukan makanan dengan nilai Rp2.182.054, disertai pertumbuhan signifikan sebesar 19.3%. Sementara itu, Kota Padang mengalami penurunan tipis sebesar 0.4% dengan total pengeluaran Rp1.974.416. Kabupaten Pasaman mencatat pengeluaran terendah dengan Rp1.118.750, dan mengalami penurunan sebesar 9%.
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Untuk Makanan
Kota Padang Panjang juga unggul dalam pengeluaran untuk makanan, mencatatkan angka tertinggi yaitu Rp1.239.644 dengan pertumbuhan luar biasa sebesar 63.8%. Kota Padang berada di urutan kedua dengan Rp922.710, pertumbuhan 10.6%. Kabupaten Pasaman mencatat pengeluaran terendah untuk makanan dengan Rp678.912, namun mengalami pertumbuhan positif sebesar 9.9%, seperti data yang diolah dari data Susenas.