Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2024 sebesar Rp158.150 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 9,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, konsumsi makanan dan minuman jadi ini menjadi bagian yang cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp210.561, sedangkan untuk makanan mencapai Rp680.591. Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan jadi memiliki peran penting dalam alokasi anggaran rumah tangga di wilayah ini.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Tengah 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kepulauan Meranti cenderung fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari Rp131.152 pada 2018 menjadi Rp157.012 pada 2020, terjadi penurunan pada 2021 menjadi Rp137.989. Kemudian, kembali naik hingga mencapai Rp174.758 pada 2023, sebelum akhirnya turun kembali di 2024. Angka tertinggi pada periode ini terjadi di 2023.
Dalam skala Provinsi Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti berada di peringkat ke-12 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Di tingkat nasional, kabupaten ini menempati peringkat ke-346. Kota Pekanbaru menjadi wilayah dengan pengeluaran tertinggi, diikuti Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai. Kabupaten Kepulauan Meranti berada di bawah Kabupaten Kuantan Singingi dan di atas Kabupaten Rokan Hilir.
Lima kabupaten/kota dengan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Riau pada 2024 adalah Kota Pekanbaru (Rp327.700), Kabupaten Bengkalis (Rp252.174), Kota Dumai (Rp224.043), Kabupaten Rokan Hulu (Rp214.029), dan Kabupaten Siak (Rp207.642). Kota Pekanbaru mencatat pertumbuhan sebesar 0,3 persen, sementara Kabupaten Bengkalis mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 23,7 persen. Posisi Kabupaten Kepulauan Meranti tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, tetap berada di urutan terakhir di antara kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.203.364 pada 2024, mengalami pertumbuhan sedikit sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Kota Pekanbaru menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Riau. Tingginya pengeluaran bukan makanan ini mencerminkan tingkat konsumsi yang tinggi untuk barang dan jasa di ibu kota provinsi tersebut.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Tegal | 2024)
Kota Dumai
Dengan pengeluaran bukan makanan Rp886.635 pada 2024, Kota Dumai menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 14,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempatkan Dumai pada peringkat kedua di Riau. Pertumbuhan yang tinggi ini mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi di sektor non-makanan di kota pelabuhan ini.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp737.684 pada 2024, dengan pertumbuhan sebesar 1 persen. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi Dumai, Siak tetap berada di peringkat ketiga dalam pengeluaran bukan makanan di Riau. Ini menunjukkan stabilitas dalam konsumsi non-makanan di kabupaten ini.
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Pelalawan menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai 10 persen dengan total pengeluaran Rp708.621 pada 2024. Pelalawan menduduki peringkat keempat di Riau, menunjukkan peningkatan konsumsi barang dan jasa di luar sektor makanan.
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu mencatat pertumbuhan tertinggi di antara lima kabupaten/kota ini, yaitu sebesar 23,3 persen dalam pengeluaran bukan makanan. Dengan total pengeluaran Rp704.832 pada 2024, Indragiri Hulu menempati peringkat kelima di Riau. Peningkatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi non-makanan di kabupaten tersebut.