Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Surakarta menunjukkan geliat yang menarik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai Rp88.833 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 29,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat Kota Surakarta terhadap perawatan diri. Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit sempat mengalami fluktuasi. Sempat menyentuh angka Rp74.702 pada 2020, kemudian Rp74.977 pada 2021, lalu menurun menjadi Rp71.755 pada 2022, dan kembali sedikit menurun ke Rp68.627 pada 2023, sebelum akhirnya melonjak tajam pada 2024.
(Baca: Neraca Perdagangan Periode 2015-2023)
Pengeluaran sebesar Rp88.833 per kapita per bulan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Surakarta semakin mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk menunjang penampilan. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp370.546, pengeluaran untuk perawatan kulit menyumbang sekitar 24%. Angka ini cukup signifikan, mengingat pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp314.411 dan untuk rokok serta tembakau sebesar Rp112.161.
Dalam skala regional, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Surakarta menduduki peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan peringkat ke-73 secara nasional. Di Jawa Tengah, Kota Surakarta berada di bawah Kota Semarang (peringkat 1) dan Kota Magelang (peringkat 2).
Dibandingkan dengan beberapa kota lain di Jawa Tengah, pertumbuhan pengeluaran perawatan kulit di Kota Surakarta cukup menonjol. Berikut perbandingan dengan lima kota/kabupaten lain:1. Kota Semarang: Pengeluaran Rp95.594 dengan pertumbuhan 28,8%.2. Kota Magelang: Pengeluaran Rp95.520 dengan pertumbuhan 9,4%.3. Kota Tegal: Pengeluaran Rp83.543 dengan pertumbuhan -8,6%.4. Kota Salatiga: Pengeluaran Rp79.995 dengan pertumbuhan 16,2%.5. Kabupaten Klaten: Pengeluaran Rp73.163 dengan pertumbuhan 0,5%.
Data BPS menunjukkan, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp1.322.997 pada 2024, tumbuh 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Semarang menempati peringkat pertama se-Jawa Tengah dalam kategori ini.
(Baca: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.743,5 per Dolar AS (Senin, 17 November 2025))
Kota Salatiga
Di Kota Salatiga, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.315.195 pada 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Kota Salatiga tetap menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah dalam hal pengeluaran bukan makanan.
Kota Magelang
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan di Kota Magelang tercatat sebesar Rp980.996 pada 2024, meningkat 1,8% dari tahun sebelumnya. Kota Magelang berada di peringkat ketiga se-Jawa Tengah dalam kategori ini. Untuk pengeluaran makanan dan non makanan berada di angka Rp1.670.216.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp861.242 pada 2024, melonjak 56,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini membawa Klaten ke peringkat keempat se-Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan dan non makanan berada di angka Rp1.472.398.
Kabupaten Sukoharjo
Di Kabupaten Sukoharjo, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp809.348 pada 2024, tumbuh 27,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Sukoharjo berada di peringkat kelima se-Jawa Tengah dalam kategori ini, dengan pengeluaran untuk makanan dan non makanan sebesar Rp1.473.328.