Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp188.571 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 9 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp207.218 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Persentase Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan di Perdesaan Periode 2013-2023)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kabupaten Pekalongan yang mencapai Rp1.240.746 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini hanya menyumbang sekitar 15,2 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan yang mencapai Rp696.224 per kapita per bulan atau sekitar 56,1 persen dari total pengeluaran. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp544.522 per kapita per bulan atau sekitar 43,9 persen. Terlihat bahwa pengeluaran untuk makanan masih mendominasi pengeluaran masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pekalongan cenderung fluktuatif selama periode 2018-2024. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp173.094, kemudian mengalami penurunan signifikan sebesar 24,2 persen pada tahun 2019 menjadi Rp131.198. Namun, pada tahun 2020, terjadi kenaikan yang cukup tinggi sebesar 24,9 persen menjadi Rp163.901, diikuti dengan kenaikan yang lebih kecil pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 2,9 persen dan 6,3 persen. Pada tahun 2023, pengeluaran mencapai Rp207.218, menjadi pengeluaran tertinggi dalam periode tersebut, sebelum akhirnya mengalami penurunan pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pekalongan berada di urutan ke-26 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Di tingkat nasional, Kabupaten Pekalongan menduduki peringkat ke-366. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran selama tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran pada tahun 2024 masih sedikit di bawah rata-rata tersebut. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata selama lima tahun terakhir (2019-2023), pengeluaran pada tahun 2024 masih sedikit lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pekalongan masih berada di atas rata-rata dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Di antara kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Salatiga mencatat pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp487.824. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Magelang berada di urutan kedua dengan pengeluaran sebesar Rp465.439, mengalami pertumbuhan sebesar 23 persen. Kota Semarang mencatat pengeluaran sebesar Rp440.252, dengan pertumbuhan sebesar 13 persen. Sementara itu, Kota Surakarta mencatat pengeluaran sebesar Rp370.546, mengalami penurunan sebesar 13,4 persen. Kota Tegal mencatat pengeluaran sebesar Rp347.861, mengalami penurunan sebesar 15 persen.
(Baca: Harga Timah Naik Menjadi US$34.470 per Ton per Rabu, 27 Agustus 2025)
Kota Semarang
Berdasarkan data BPS, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang pada tahun 2024 mencapai Rp1.322.997, naik signifikan sebesar 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.175.466. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat Kota Semarang di sektor non-pangan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan, meskipun tidak sebesar non-makanan. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp2.237.782, menempatkan kota ini di peringkat pertama se-Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan anomali dengan penurunan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan. Pada tahun 2024, pengeluaran untuk makanan tercatat Rp811.317, turun 5.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan justru mengalami peningkatan, namun tidak cukup untuk menutupi penurunan di sektor makanan. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Salatiga mencapai Rp2.126.512, menempatkan kota ini di peringkat kedua se-Jawa Tengah, namun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan pertumbuhan yang stabil di sektor non-pangan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan pada tahun 2024 mencapai Rp980.996, naik tipis 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan non-pangan masyarakat Kota Magelang terus meningkat, meskipun tidak terlalu signifikan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan pertumbuhan. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Magelang mencapai Rp1.670.216, menempatkan kota ini di peringkat keempat se-Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surakarta pada tahun 2024 mencapai Rp759.788, sedikit turun 0.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, sektor non-pangan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Surakarta mencapai Rp1.702.178, menempatkan kota ini di peringkat ketiga se-Jawa Tengah. Pertumbuhan di sektor non-pangan membantu menjaga total pengeluaran tetap stabil.