Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Malinau mencapai Rp 187.870 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15.7 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2022 ke 2023 yang hanya mengalami penurunan turun 1.3 persen. Sementara pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 325.320, pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp 44.880, perawatan Rp 79.477, rokok dan tembakau Rp 173.154, serta sabun mandi Rp 90.630.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Pegunungan 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Malinau mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, terjadi penurunan turun 16.7 persen, namun kemudian melonjak tinggi sebesar 34.9 persen pada tahun 2020. Setelah itu, terjadi penurunan kembali turun 32.7 persen pada tahun 2021, diikuti kenaikan sebesar 13.9 persen pada tahun 2022. Meskipun demikian, pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan nilai Rp 214.655.
Pada tahun 2024, Kabupaten Malinau menduduki peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Utara dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi, berada di bawah Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Secara nasional, Kabupaten Malinau berada di peringkat ke-248.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kep. Bangka Belitung Periode 2018-2023)
Sebagai perbandingan, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun 2024 di Kabupaten Bulungan adalah Rp 254.159 dengan penurunan -10.8 persen, Kota Tarakan Rp 240.191 dengan penurunan -7 persen, Kabupaten Nunukan Rp 186.924 dengan penurunan -1.2 persen, dan Kabupaten Tana Tidung Rp 183.548 dengan penurunan -5.2 persen.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kabupaten Malinau mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 869.902 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 11.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menduduki peringkat ke-3 di Kalimantan Utara. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 949.561, tumbuh 19.3 persen dan menempati peringkat pertama di provinsi tersebut. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.819.463, meningkat 15.6 persen dan berada di peringkat kedua di Kalimantan Utara.
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan menunjukkan performa yang kuat dalam hal pengeluaran bukan makanan, menempati peringkat pertama di Kalimantan Utara dengan nilai Rp 930.575 pada tahun 2024. Hal ini mencerminkan daya beli masyarakat yang stabil dan preferensi terhadap barang dan jasa non-makanan. Meskipun demikian, pertumbuhan pengeluaran bukan makanan sebesar 11.5 persen menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.
Kabupaten Tana Tidung
Kabupaten Tana Tidung mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 884.772 pada tahun 2024, menempati posisi kedua di Kalimantan Utara. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan sebesar 5.6 persen menunjukkan peningkatan yang moderat. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa non-makanan.
Kota Tarakan
Kota Tarakan mengalami penurunan dalam pengeluaran bukan makanan, mencatatkan nilai Rp 836.537 pada tahun 2024 dengan penurunan -8.5 persen. Penurunan ini perlu menjadi perhatian karena bisa mengindikasikan pergeseran pola konsumsi masyarakat atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli terhadap barang dan jasa non-makanan.
Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 716.548 pada tahun 2024. Pertumbuhan sebesar 5.7 persen mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa non-makanan. Meskipun demikian, nilai pengeluaran bukan makanan masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Utara.