Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mencapai Rp47.704 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada peringkat ke-12 di antara kabupaten/kota se-Sumatera Barat dan peringkat ke-312 secara nasional. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp205.105, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mencakup sebagian kecil dari total pengeluaran.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Pegunungan 2024 - 2024)
Nilai pengeluaran perawatan kulit ini juga relatif kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp132.855) atau rokok dan tembakau (Rp190.843). Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Mentawai mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Sempat mengalami kenaikan signifikan dari Rp39.761 pada tahun 2018 menjadi Rp56.480 pada tahun 2023, namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2024.
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Mentawai terjadi pada tahun 2023, sedangkan pengeluaran terendah tercatat pada tahun 2018. Pengeluaran masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan meningkat dari Rp960.826 pada tahun sebelumnya menjadi Rp1.194.972 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 24,4%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar memiliki pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp77.227, dengan pertumbuhan 54,6%. Kota Padang Panjang berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp73.755 dan pertumbuhan 18,2%. Sementara itu, Kota Payakumbuh mencatat pengeluaran Rp71.951 namun mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 17,7%. Kota Padang sendiri memiliki pengeluaran Rp68.861 dengan pertumbuhan 15,4% dan berada diurutan keempat. Kota Sawahlunto memiliki pengeluaran Rp67.678 dengan pertumbuhan -18.3% dan berada di urutan kelima.
(Baca: Volume Ekspor SITC Kode 55 Minyak Atsiri dan Bahan Wangi-Wangian Periode 2023-2025)
Kota Padang
Kota Padang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.051.706 pada tahun 2024, meningkat 2,1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.029.987. Peringkat Kota Padang sebagai wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Sumatera Barat tetap stabil di posisi pertama. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa di luar kebutuhan pokok.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp906.613 pada tahun 2024, meningkat 20,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp752.843. Meskipun demikian, Kota Bukit Tinggi berada di peringkat ketiga di Sumatera Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan kualitas konsumsi makanan di kalangan penduduk Kota Bukit Tinggi.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, mencapai Rp2.182.054 pada tahun 2024, meningkat 36% dari tahun sebelumnya. Kota Padang Panjang menduduki peringkat pertama dalam kategori ini di Sumatera Barat. Peningkatan ini menandakan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kota Padang Panjang.
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp888.390 pada tahun 2024, meningkat 9,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp809.845. Kota Payakumbuh berada di peringkat keempat di Sumatera Barat dalam hal pengeluaran untuk bukan makanan. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa di luar kebutuhan dasar di Kota Payakumbuh.