Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Siak, Riau, menunjukkan adanya fluktuasi sepanjang tahun 2018 hingga 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Pada tahun 2024, pengeluaran tercatat sebesar Rp45.103 per kapita per bulan, mengalami penurunan turun 9.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun terjadi penurunan pada tahun terakhir, secara keseluruhan pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Siak cenderung meningkat dalam periode tersebut.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Siak untuk kecantikan pada tahun 2024 masih berada di bawah pengeluaran tertinggi yang terjadi pada tahun 2023, yakni sebesar Rp49.944 per kapita per bulan. Peningkatan signifikan terlihat pada periode 2020 hingga 2023, dengan pertumbuhan masing-masing 21% dan 13.9%. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran atau prioritas masyarakat terhadap perawatan diri dan kecantikan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang di Sulawesi Selatan | 2024)
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp320.718, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sebagian kecil. Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk perawatan sebesar Rp61.292, tetapi lebih tinggi dari pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp165.974. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Siak memiliki alokasi dana khusus untuk menunjang penampilan.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Siak menduduki peringkat ke-3 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024, setelah Kota Dumai dan Kota Pekanbaru, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Secara nasional, Kabupaten Siak berada di peringkat ke-126. Kota Dumai mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp56.489 dengan penurunan -12.5%, sedangkan Kota Pekanbaru sebesar Rp54.635 dengan penurunan -18.1%. Kabupaten Indragiri Hulu memiliki pengeluaran Rp35.919 dengan penurunan -12%, dan Kabupaten Rokan Hulu mencatatkan angka Rp35.649 dengan pertumbuhan 16.3%.
Berdasarkan data, Kota Dumai memiliki nilai pengeluaran tertinggi untuk kecantikan tahun sebelumnya, yaitu Rp64.573.07, namun mengalami penurunan menjadi Rp56.489 pada tahun 2024 dengan pertumbuhan -12.5%, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Peringkat Kota Dumai berada di urutan pertama di antara kabupaten atau kota se-Provinsi Riau. Kota Pekanbaru, sebagai ibukota provinsi, juga mencatatkan pengeluaran yang tinggi, yaitu Rp66.735.88 tahun sebelumnya, tetapi turun menjadi Rp54.635 pada tahun 2024 dengan pertumbuhan -18.1%, berada pada peringkat kedua.
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.203.364 pada tahun 2024, tumbuh 1.1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.190.142.78. Pengeluaran ini menempatkan Kota Pekanbaru pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Riau, mengindikasikan tingkat konsumsi barang dan jasa non-makanan yang tinggi.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tenggara 2015 - 2024)
Kota Dumai
Kota Dumai mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.721.806 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 9.1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.578.413.91. Dengan angka ini, Kota Dumai menduduki peringkat kedua di Provinsi Riau dalam hal pengeluaran total, menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat.
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp917.211 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 27.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp720.502.36. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Rokan Hulu pada peringkat kedua di Provinsi Riau dalam hal pengeluaran untuk makanan, menandakan peningkatan konsumsi makanan di wilayah tersebut.