Kabupaten Tabalong Catat Pertumbuhan Pengeluaran Makanan dan Minuman Jadi Tertinggi Kedua di Kalimantan SelatanBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tabalong mencapai Rp327.892 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Timur 2015 - 2024)
Pertumbuhan ini menjadikan Kabupaten Tabalong sebagai wilayah dengan pertumbuhan tertinggi kedua di Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Balangan (32%).
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini berkontribusi signifikan terhadap total pengeluaran masyarakat Tabalong.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp264.099, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencapai 124%.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp876.414, kontribusinya mencapai 37%.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Tabalong menunjukkan tren fluktuatif.
Setelah mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2018 hingga 2020, terjadi penurunan pada tahun 2021 sebelum kembali naik dan sedikit turun di tahun 2023.
Namun, pada tahun 2024, pengeluaran kembali mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi.
Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2020 dengan nilai Rp344.791.
Berdasarkan data perbandingan dari BPS, Kabupaten Tabalong menempati urutan kedua untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan pada tahun 2024.
Posisi pertama diduduki oleh Kota Banjarmasin dengan nilai Rp362.177.
Secara nasional, Kabupaten Tabalong berada di peringkat 40.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan juga mencatatkan nilai pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi yang signifikan pada tahun 2024.
Kota Banjarmasin mencatat nilai tertinggi, diikuti oleh Kabupaten Tabalong, Kota Banjar Baru (Rp325.869), Kabupaten Tapin (Rp313.370), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Rp304.612).
Dari kelima wilayah ini, pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kabupaten Tabalong dan terendah di Kota Banjar Baru.
Kota Banjar Baru
Kota Banjar Baru mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp999.000 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 3.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Periode 2013-2023)
Meskipun demikian, Kota Banjar Baru tetap menduduki peringkat pertama untuk pengeluaran bukan makanan di Kalimantan Selatan.
Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Banjar Baru masih memiliki alokasi dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan di luar makanan, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini bisa jadi indikasi pergeseran prioritas konsumsi atau perubahan kondisi ekonomi yang memengaruhi pengeluaran masyarakat.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mencatat pengeluaran untuk makanan sebesar Rp889.498 pada tahun 2024, meningkat sebesar 12.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Tanah Bumbu di urutan kedua untuk pengeluaran makanan di Kalimantan Selatan.
Peningkatan signifikan ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan makanan.
Faktor-faktor seperti peningkatan pendapatan, perubahan gaya hidup, atau preferensi terhadap produk makanan tertentu dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.
Kota Banjarmasin
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Banjarmasin tercatat sebesar Rp1.793.372 pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi, Kota Banjarmasin tetap menjadi salah satu wilayah dengan pengeluaran total tertinggi di Kalimantan Selatan, menduduki peringkat ketiga.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Banjarmasin memiliki daya beli yang cukup kuat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik makanan maupun non-makanan.
Stabilitas ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja yang baik mungkin menjadi faktor pendukung utama.
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai 8.4% pada tahun 2024 dengan nilai Rp801.281.
Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Tabalong di urutan keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Kalimantan Selatan.
Peningkatan ini dapat diinterpretasikan sebagai indikasi peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di luar kebutuhan dasar makanan.
Investasi pada sektor-sektor non-makanan seperti pendidikan, kesehatan, atau hiburan mungkin menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.