Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2024 mencapai Rp239.021 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini cukup signifikan, setelah pada tahun 2022 sempat mengalami penurunan sebesar 21,8%. Secara historis, pengeluaran ini mengalami fluktuasi. Tahun 2019 tercatat pertumbuhan tertinggi yaitu 19%, kemudian terjadi penurunan pada tahun 2020 sebesar 2,7%, selanjutnya tahun 2021 kembali tumbuh 17,9%.
(Baca: Harga Daging Ayam Ras Segar di Pasar Modern Periode November 2024-2025)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat, angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran masih didominasi oleh kebutuhan dasar seperti makanan. Namun, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa juga memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Pengeluaran masyarakat untuk makanan pada 2024 sebesar Rp711.060. Sementara pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada 2024 sebesar Rp530.790.
Secara regional di Sulawesi, Kabupaten Bolaang Mongondow berada di peringkat 26 untuk pengeluaran aneka barang dan jasa. Sementara di Provinsi Sulawesi Utara, berada di peringkat 8. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow masih perlu ditingkatkan dibandingkan dengan daerah lain di sekitarnya.
Berdasarkan data BPS, pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Bolaang Mongondow terjadi pada tahun 2024, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2018 dengan angka Rp159.694. Anomali terjadi pada tahun 2022, dimana pengeluaran mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Berikut perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Utara. Kota Manado mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp462.304, dengan pertumbuhan 28,7%. Kota Tomohon berada di urutan kedua dengan pengeluaran sebesar Rp407.941, tumbuh 8,3%. Sementara itu, Kota Bitung mencatat pengeluaran sebesar Rp358.213, namun mengalami penurunan sebesar 5,4%. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki pengeluaran sebesar Rp326.443, mengalami penurunan 2%. Kabupaten Minahasa mencatatkan pengeluaran Rp284.277, naik 3,6%.
(Baca: Harga Cabai Rawit Hijau di Pasar Tradisional Periode November 2024-2025)
Kota Manado
Kota Manado mencatatkan nilai pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sulawesi Utara, yaitu sebesar Rp907.150 pada tahun 2024, meningkat 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.696.743, meskipun mengalami penurunan 6,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp789.594, tumbuh tipis 0,9%. Peringkat Kota Manado sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi menunjukkan kekuatan ekonomi dan daya beli masyarakat yang signifikan di ibu kota provinsi ini.
Kota Tomohon
Kota Tomohon menunjukkan performa yang solid dalam pengeluaran per kapita sebulan. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp897.100 pada tahun 2024, naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.705.768, meningkat 6,7%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp808.668, naik 9,7%. Peringkat Kota Tomohon yang selalu berada di posisi atas mencerminkan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terjaga.
Kota Bitung
Kota Bitung mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp791.156 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 27,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mengalami penurunan tipis 0,5% menjadi Rp1.568.852. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp777.695, meningkat 12,8%. Meskipun mengalami penurunan total, pertumbuhan signifikan pada pengeluaran bukan makanan menunjukkan perubahan preferensi konsumsi masyarakat Kota Bitung.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp790.236 pada tahun 2024, tumbuh 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.524.493, meningkat 5,6%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp734.257, tumbuh 24%. Pertumbuhan yang tinggi pada pengeluaran bukan makanan dan makanan mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kota Kotamobagu yang cukup baik dibandingkan wilayah lain.