Kontribusi konsumsi rumah tangga provinsi masih berkontribusi terhaadp terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) dari sisi pengeluaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), distribusi PDRB atas dasar harga berlaku Nusa Tenggara Timur (NTT) dari pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 68,16% pada kuartal III 2021 atau yang tertinggi nasional. Dengan kata lain, perekonomian NTT terbesar dari sisi pengeluaran ditopan oleh konsumsi masyarakat.
Kontribusi pengeluaran masyarakat NTT terhadap PDRB pada kuartal III tahun ini rendah dibanding kuartal sebelumnya sebesar 69,09%, namun lebih tinggi dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya hanya 67,65%.
Provinsi dengan distribusi PDRB dari konsumsi rumah tangga terbesar berikutnya adalah Maluku, yakni menapai 67,77%. Diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 63,78%, kemudian Jawa Barat sebesar 63,17, dan DKI Jakarta sebesar 61,51%.
Ada pula Sumatera Selatan dengan kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB sebesar 60,65%. Setelahnya ada Gorontalo sebesar 60,14%, lalu Jawa Tengah sebesar 59,37%, serta Bengkulu dan Nusa Tenggara Barat masing-masing sebesar 59,21% dan 58,85%.
Rerata distribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap PDRB 34 provinsi mencapai 53,45% pada kuartal III 2021. Angka tersebut lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 55,33%, demikian pula dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar 55,43%.
(Baca: Konsumsi Masyarakat di 10 Provinsi ini Mengalami Kontraksi Terdalam pada Kuartal III-2021)