Ketimpangan pengeluaran masyarakat Jakarta semakin meningkat selama pandemi Covid-19. Ini tercermin dari rasio gini yang cenderung bergerak naik mendekati angka 1.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio gini DKI Jakarta berada di level 0,409 pada Maret 2021. Rasio gini mendekati 0 mengindikasikan semakin terjadinya pemerataan pengeluaran. Sebaliknya jika mendekati 1, maka ketimpangan pengeluaran masyarakat di suatu wilayah semakin besar.
Rasio gini di ibu kota naik 0,009 poin dari posisi September 2020 yang masih sebesar 0,4. Nilainya juga lebih tinggi dari posisi Maret 2020 yang sebesar 0,399. Sebelum terjadi pandemi Covid-19 atau Desember 2019, rasio gini di Jakarta tercatat sebesar 0,391.
Turunnya daya beli serta rendahnya produktivitas di beberapa sektor seiring pemberlakuan pembatasan sosial berpengaruh terhadap pengeluaran masyarakat. Namun, pemberian bantuan sosial, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah mampu meredam ketimpangan pengeluaran lebih lebar lagi.
Adapun, tingkat kemiskinan di Jakarta hanya 3,62% September 2019. Angkanya kemudian meningkat menjadi 5,02% pada Maret 2021.
(Baca: Ketimpangan Ekonomi Penduduk Indonesia Masih Melebar di Tengah Pandemi)