Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penurunan pada 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran tercatat sebesar Rp11.526 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan penurunan turun 18.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp87.784, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 13.1%. Angka ini masih relatif kecil. Begitu pula jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp79.080), perawatan (Rp29.824), rokok dan tembakau (Rp72.923), serta sabun mandi (Rp32.750).
(Baca: Update 2024: Jumlah Penduduk Kota Balikpapan 746,8 Ribu Jiwa)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Nagekeo cenderung fluktuatif. Sempat mengalami pengeluaran tertinggi pada 2021 sebesar Rp16.367, namun kemudian menurun tajam pada 2022 menjadi Rp11.908. Meski sempat ada sedikit kenaikan pada 2023, namun kembali turun pada 2024.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran masyarakat Nagekeo cenderung mengalami pertumbuhan. Namun demikian, alokasi untuk kecantikan belum menjadi prioritas utama. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendapatan, kesadaran akan pentingnya perawatan diri, atau preferensi konsumsi masyarakat.
Pada 2024, Kabupaten Nagekeo berada di peringkat ke-20 dari 22 kabupaten/kota di NTT dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Di tingkat pulau Nusa Tenggara dan Bali, Nagekeo menempati peringkat ke-39. Sementara secara nasional, Kabupaten Nagekeo berada di peringkat ke-502.
Sebagai perbandingan, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi di NTT, yaitu Rp48.255 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 6.9%. Kabupaten Sikka berada di urutan kedua dengan Rp27.107, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 13.6%. Sementara itu, Kabupaten Sumba Timur berada di urutan ketiga dengan Rp26.994 dan pertumbuhan 15.7%. Kabupaten Malaka mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 46.5% dengan nilai Rp26.368. Kabupaten Lembata mencatatkan Rp25.253 dengan pertumbuhan 7.3%.
(Baca: Persentase Penduduk Merokok Umur Lebih dari 15 Tahun Periode 2015-2024)
Kota Kupang
BPS mencatat, pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Kupang mencapai Rp792.892 pada 2024, sedikit menurun turun 2.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp810.823. Meski demikian, Kota Kupang tetap menduduki peringkat pertama se-NTT dalam hal pengeluaran bukan makanan. Ini mencerminkan daya beli masyarakat Kota Kupang yang relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lain di NTT.
Kabupaten Manggarai Barat
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Manggarai Barat tercatat Rp498.135, mengalami pertumbuhan 2.7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp485.127. Dengan angka ini, Kabupaten Manggarai Barat berada di peringkat kedua se-NTT. Hal ini menunjukkan sektor pariwisata di Manggarai Barat memberikan dampak positif terhadap pengeluaran masyarakat.
Kabupaten Sabu Raijua
BPS mencatat Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Sabu Raijua mencapai Rp481.157, meningkat signifikan sebesar 24.8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp385.409. Kenaikan ini menempatkan Sabu Raijua di peringkat ketiga se-NTT. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di Sabu Raijua.
Kabupaten Sumba Timur
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Sumba Timur mencapai Rp465.209 pada 2024, naik 6.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp438.472. Sumba Timur berada di peringkat keempat se-NTT. Data ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil di Sumba Timur.