Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Gorontalo pada 2024 tercatat sebesar Rp 133.623 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 22.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 111.939 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp 178.473, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 74.87 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi lebih besar jika dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 30.717) maupun perawatan (Rp 46.960). Namun, masih lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp 95.270 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa di Kab. Landak 2018 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Gorontalo mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2019 dengan pertumbuhan mencapai 19 persen, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2024. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2023 yang mencapai Rp 172.843 per kapita per bulan.
Berdasarkan data perbandingan, Kabupaten Gorontalo menempati peringkat 54 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di tingkat pulau. Di antara kabupaten/kota seprovinsi Gorontalo, Kabupaten Gorontalo berada di urutan terakhir. Sementara secara nasional, Kabupaten Gorontalo berada di peringkat 410.
Berikut perbandingan pengeluaran makanan dan minuman jadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024: Kota Gorontalo mencatatkan pengeluaran tertinggi yaitu Rp 214.875 dengan pertumbuhan 6.2 persen. Kabupaten Boalemo sebesar Rp 176.937 dengan pertumbuhan 11.2 persen. Kabupaten Gorontalo Utara sebesar Rp 175.643 dengan pertumbuhan 0.8 persen. Kabupaten Bone Bolango sebesar Rp 162.004 dengan pertumbuhan 11.9 persen dan Kabupaten Pohuwato sebesar Rp 137.025 dengan penurunan 1.8 persen.
Kota Gorontalo
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Gorontalo pada 2024 mencapai Rp 1.038.778, meningkat sedikit dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.031.542,59. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Gorontalo di peringkat pertama se-Provinsi Gorontalo. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Gorontalo mencapai Rp 1.761.616, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1.657.732,64. Pertumbuhan ini juga menempatkan Kota Gorontalo di ranking pertama se-Provinsi Gorontalo. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 722.838, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 626.190,06. Pertumbuhan ini menjadikan Kota Gorontalo tetap berada di urutan pertama di antara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Gorontalo.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Bengkulu 2018 - 2024)
Kabupaten Bone Bolango
Kabupaten Bone Bolango menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan. Pengeluaran bukan makanan naik dari Rp 528.301,14 menjadi Rp 640.636, dan menempati urutan kedua tertinggi di provinsi dengan pertumbuhan 21.3%. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan tumbuh 19.4%, dari Rp 1.045.601 menjadi Rp 1.248.890, dan berada di urutan kedua setelah Kota Gorontalo. Pengeluaran khusus untuk makanan juga mengalami peningkatan, mencapai Rp 608.254 dari sebelumnya Rp 517.299,87, menempati urutan keempat di provinsi. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan konsumsi di Kabupaten Bone Bolango.
Kabupaten Gorontalo Utara
Kabupaten Gorontalo Utara mengalami pertumbuhan yang konsisten dalam pengeluaran per kapita sebulan. Pengeluaran bukan makanan meningkat dari Rp 480.291,11 menjadi Rp 559.406, pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Gorontalo Utara pada peringkat ketiga di tingkat provinsi, dengan pertumbuhan sebesar 16.5%. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga meningkat dari Rp 1.017.246,12 menjadi Rp 1.200.291, menempati posisi keempat di provinsi. Untuk pengeluaran makanan, terjadi peningkatan dari Rp 536.955,01 menjadi Rp 640.885, menempati posisi ketiga di antara kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi di Kabupaten Gorontalo Utara.