Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Manokwari Selatan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 101.793 per kapita per bulan, tumbuh sebesar 18,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kulit.
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 389.327, pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai sekitar 26,1 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp 1.782.389, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya sekitar 5,7 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan barang-barang lain masih menjadi prioritas utama masyarakat.
(Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Periode 2013-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Manokwari Selatan cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan sebesar 16 persen pada tahun 2020, namun melonjak tajam sebesar 72,8 persen pada tahun 2021. Meskipun sempat sedikit menurun 2,6 persen pada tahun 2022, pengeluaran kembali tumbuh positif dalam dua tahun terakhir. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024, menunjukkan tren peningkatan yang kuat.
Dalam skala provinsi Papua Barat, Kabupaten Manokwari Selatan menempati urutan ketiga dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit pada tahun 2024. Kabupaten Teluk Bintuni menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 125.044, diikuti oleh Kabupaten Fak Fak di posisi kedua dengan nilai Rp 104.782. Secara nasional, Kabupaten Manokwari Selatan berada di peringkat ke-51 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Papua Barat, Kabupaten Teluk Bintuni mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,6 persen, Kabupaten Fak Fak tumbuh 12,9 persen, Kabupaten Manokwari mencatat pertumbuhan 18,3 persen, Kabupaten Teluk Wondama mencatat pertumbuhan 8,7 persen, sementara Kabupaten Kaimana mengalami penurunan yang cukup signifikan turun 57,8 persen dan Kabupaten Pegunungan Arfak mengalami penurunan 8,2 persen.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Manokwari Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 872.163, tumbuh 55,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. BPS juga mencatat bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Manokwari Selatan mencapai Rp 1.782.389, meningkat 33,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di wilayah tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kota Jakarta Timur 2018 - 2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Manokwari Selatan mencapai Rp 910.226, tumbuh 17,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Kabupaten Manokwari
Kabupaten Manokwari mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 927.024 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 19,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 776.209,1. Hal ini menempatkan Manokwari pada peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat. Peningkatan ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Manokwari yang semakin mengarah pada pemenuhan kebutuhan non-makanan.
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp 883.542 pada tahun 2024, meningkat sebesar 30,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 677.315,76. Pertumbuhan ini menempatkan Teluk Bintuni pada peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat Teluk Bintuni.
Kabupaten Kaimana
Kabupaten Kaimana mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 807.424 pada tahun 2024, meningkat sebesar 12,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 714.902,65. Dengan pertumbuhan ini, Kaimana berada di peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat. Peningkatan pengeluaran ini mengindikasikan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat Kaimana terhadap barang dan jasa non-makanan.
Kabupaten Fak Fak
Kabupaten Fak Fak mencatat pengeluaran untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan Rp 719.737 pada tahun 2024, sedikit menurun -1,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 733.588,57. Penurunan ini membuat Fak Fak menduduki ranking kelima se-Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat.