Berikut adalah berita ekonomi mengenai pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Jakarta Timur:Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Jakarta Timur pada tahun 2024 mencapai Rp138.355 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Pengeluaran Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kota Jayapura Bulan Mei Naik 0,25%)
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sedikit yaitu 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran perawatan kulit pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mencakup sebagian kecil.
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp833.533.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan minat pada perawatan kulit, alokasi dana untuk kebutuhan ini masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan lainnya seperti makanan jadi (Rp381.841) atau rokok dan tembakau (Rp133.242).
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Jakarta Timur fluktuatif.
Sempat mengalami penurunan sebesar 22,9% pada tahun 2019, kemudian naik kembali dan mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2024.
Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 38,3%.
Ini mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran dan minat masyarakat terhadap perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2024, Kota Jakarta Timur berada di peringkat ke-3 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-DKI Jakarta, setelah Kota Jakarta Selatan dan Kota Jakarta Utara.
Secara nasional, Kota Jakarta Timur menempati peringkat ke-13.
Ini menunjukkan bahwa minat dan alokasi dana untuk perawatan kulit di Kota Jakarta Timur cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DKI Jakarta, terdapat perbedaan signifikan dalam pengeluaran untuk perawatan kulit.
Pada tahun 2024, Kota Jakarta Selatan mencatat pengeluaran tertinggi yaitu Rp184.656, diikuti Kota Jakarta Utara Rp181.643.
(Baca: Harga Transportasi di Kota Ternate Bulan Mei Turun 0,33%)
Sementara itu, Kota Jakarta Barat mencatatkan Rp137.603, Kota Jakarta Pusat Rp113.999, dan Kabupaten Kepulauan Seribu Rp67.801.
Pertumbuhan pengeluaran antara wilayah juga bervariasi, dengan Kota Jakarta Selatan mengalami pertumbuhan tertinggi (21.1%), sementara Kota Jakarta Utara mengalami penurunan (-25.6%).
Kota Jakarta Selatan
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Jakarta Selatan mencapai Rp3.274.725, mengalami pertumbuhan sebesar 23.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk bukan makanan tercatat sebesar Rp2.000.871, meningkat 22.6% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.273.854, menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 25.3%.
Dengan angka ini, Kota Jakarta Selatan menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran per kapita sebulan baik untuk makanan maupun bukan makanan di DKI Jakarta.
Kota Jakarta Utara
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Jakarta Utara pada tahun 2024 adalah Rp3.045.751.
Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 8.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.840.641, sedikit mengalami penurunan yaitu 3.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.205.110, meningkat signifikan sebesar 33.5%.
Kota Jakarta Utara menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran per kapita sebulan baik untuk makanan maupun bukan makanan di DKI Jakarta.
Kota Jakarta Barat
Pada tahun 2024, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Jakarta Barat tercatat sebesar Rp2.738.922.
Angka ini mengalami sedikit penurunan yaitu 1.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.688.637, mengalami penurunan sebesar 5.3%.
Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.050.285, menunjukkan pertumbuhan sebesar 5.8%.
Kota Jakarta Barat menempati peringkat ketiga dalam hal pengeluaran per kapita sebulan baik untuk makanan maupun bukan makanan di DKI Jakarta.