Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh 2,42% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2021. Pertumbuhan tersebut terjadi pada 13 lapangan usaha, sedangkan empat sektor lainnya mengalami kontraksi.
Konstruksi menjadi lapangan usaha yang mengalami tumbuhan paling tinggi di NTB pada kuartal III-2021, yakni 14,82%. Posisinya disusul oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,7%.
Sementara, penyediaan akomodasi dan makan/minum mengalami kontraksi tertinggi di NTB pada Juli-September 2021, yakni 6,44%. di atasnya ada administrasi pemerintahan yang mengalami penurunan 1,12%.
Adapun, kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB NTB masih menjadi yang terbesar, yakni 23,59%. Setelahnya ada pertambangan dan penggalian sebesar 13,92%; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan speeda motor 13,92%; dan konstruksi 10,33%.
Berdasarkan pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 83,59% (yoy). Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan pengeluaran konsumsi rumah tangga masing-masing sebesar 7,42% (yoy) dan 3,49% (yoy).
(Baca: Konsumsi Masyarakat untuk Hotel dan Restoran Tumbuh Tertinggi pada Kuartal III-2021)