Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Mataram menunjukkan beberapa perubahan menarik dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran mencapai Rp371.180 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan turun 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Mataram mengalami fluktuasi. Sempat mengalami penurunan signifikan turun 19,3% pada 2019, namun kemudian melonjak tajam sebesar 31% pada 2020. Setelah itu, pertumbuhan cenderung melambat, dengan peningkatan sebesar 5,7% pada 2021 dan 3,3% pada 2022. Pada 2023, terjadi sedikit penurunan turun 0,6%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kebutuhan lain, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa cukup signifikan. Misalnya, rata-rata pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp330.783, sementara untuk rokok dan tembakau mencapai Rp113.866. Pengeluaran untuk kecantikan, perawatan, dan sabun mandi juga menunjukkan angka yang lumayan, masing-masing Rp70.847, Rp86.379, dan Rp81.311.
Dalam skala regional, Kota Mataram menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2024. Namun, secara nasional, Kota Mataram berada di peringkat 73. Di Pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kota Mataram berada di peringkat 3.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Mataram pada 2024 adalah yang tertinggi. Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan pengeluaran sebesar Rp303.819 dengan pertumbuhan 5,6%, Kota Bima sebesar Rp231.895 dengan pertumbuhan 12,7%, dan Kabupaten Sumbawa sebesar Rp217.853 dengan penurunan -18.5%. Kabupaten Lombok Barat mencatatkan Rp186.409 dengan pertumbuhan 3%.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat menunjukkan perkembangan menggembirakan. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp969.386 pada 2024, naik 10,7% dari tahun sebelumnya. Untuk bukan makanan, angkanya mencapai Rp859.991, melonjak 23,3%. Dengan total pengeluaran makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.829.378, Kabupaten Sumbawa Barat menduduki peringkat pertama di NTB.
Kota Bima
Kota Bima juga mengalami pertumbuhan positif. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp809.177, naik 14,9%. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp764.758, naik 4,9%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.573.935, menempatkan Kota Bima di peringkat kedua di NTB.
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp746.952, naik 5,3%. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp635.543, naik signifikan sebesar 15,3%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.382.495, menduduki peringkat ketiga di NTB.
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp700.200, naik signifikan 15,2%. Pengeluaran untuk bukan makanan menunjukkan penurunan -13,8% menjadi Rp487.064. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.187.264, yang menempatkan kabupaten ini pada posisi kelima di Nusa Tenggara Barat.