Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 36.363/kapita/bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya perubahan alokasi anggaran rumah tangga untuk kebutuhan kebersihan diri di wilayah tersebut.
(Baca: Harga Karet Tsr20 - Rubber Tsr20 Futures - Pagi Hari Diperdagangkan US$172,7 /100 Kg (Rabu, 19 November 2025))
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 1.013.443, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 3,6%.
BPS juga mencatat untuk pengeluaran makanan mencapai Rp 551.453, sedangkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 461.990. Angka ini menunjukkan bahwa alokasi untuk sabun mandi sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan dasar lainnya.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Tana Toraja mengalami fluktuasi. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan angka Rp 44.787.
Anomali terjadi pada tahun 2021 yang mengalami penurunan sebesar 11,4%. Meskipun sempat naik di tahun 2022, namun kembali turun di dua tahun terakhir. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kabupaten Tana Toraja berada di peringkat 24 untuk pengeluaran sabun mandi pada tahun 2024.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Kalimantan Utara 2018 - 2024)
Beberapa kabupaten/kota dengan pengeluaran tertinggi adalah Kota Makassar (Rp 99.026), Kota Palopo (Rp 87.159), dan Kabupaten Luwu Timur (Rp 73.104). Pertumbuhan pengeluaran sabun mandi tertinggi terjadi di Kota Palopo yaitu 26,6%, sementara Kabupaten Takalar mengalami penurunan terbesar yaitu -21%.
Kota Makassar
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Makassar mencapai Rp 1.012.020 pada tahun 2024, tumbuh 8,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini jauh lebih besar dibandingkan pertumbuhan pengeluaran untuk sabun mandi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.803.702, menempatkan Kota Makassar sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi di Sulawesi Selatan. Meskipun demikian, angka ini mengalami penurunan -3.6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Palopo
Kota Palopo menunjukkan performa yang menarik pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 760.855, mencerminkan pertumbuhan 24,2% dibandingkan tahun sebelumnya, tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan. Pengeluaran bukan makanan juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 822.375 atau tumbuh 21.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, total pengeluaran makanan dan non makanan menurun -9%, menjadi Rp 1.583.231. Kota Palopo menduduki peringkat kedua se-Sulawesi Selatan untuk pengeluaran total.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 677.746 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan juga mengalami sedikit peningkatan, mencapai Rp 701.298 atau tumbuh 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan non makanan, berada di angka Rp 1.379.043, angka ini menempatkan Kabupaten Luwu Timur di urutan ke-7 untuk pengeluaran total di Sulawesi Selatan. Pertumbuhan ini memberikan gambaran stabilitas ekonomi di Luwu Timur.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menunjukkan dinamika tersendiri. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 696.013 pada tahun 2024, mengalami peningkatan 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran bukan makanan melonjak signifikan, mencapai Rp 697.005 atau tumbuh 33.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.393.019, berada di urutan ke-6 se provinsi. Sayangnya, total pengeluaran mengalami penurunan -11.5% dibandingkan tahun sebelumnya.