Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Madiun mencapai Rp112.638 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 15,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi rokok dan tembakau di kalangan masyarakat Kabupaten Madiun dalam setahun terakhir.
Dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Madiun, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 10,2% dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang sebesar Rp1.099.133. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan saja yang sebesar Rp502.871, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 22,4%. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp30.001), perawatan (Rp34.123), maupun sabun mandi (Rp52.653).
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Tengah 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Madiun cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019, terjadi pertumbuhan sebesar 10,4%, namun kemudian mengalami penurunan turun 1,6% pada tahun 2020 dan -7,8% pada tahun 2021. Selanjutnya, terjadi peningkatan signifikan sebesar 18,2% pada tahun 2022 dan 8,8% pada tahun 2023 sebelum akhirnya mencapai pertumbuhan 15,4% pada tahun 2024. Terlihat bahwa tahun 2024 menjadi tahun dengan pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data perbandingan, Kabupaten Madiun berada di peringkat ke-20 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Timur dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Sementara itu, secara nasional, Kabupaten Madiun berada di peringkat ke-380. Di tingkat pulau Jawa, Kabupaten Madiun menduduki peringkat ke-85.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Gresik mencatatkan nilai pengeluaran rokok dan tembakau tahun 2024 tertinggi, yaitu sebesar Rp168.530, dengan pertumbuhan hanya 0,8%. Kabupaten Sumenep mengalami penurunan turun 10,7% dengan nilai Rp163.113. Kabupaten Sidoarjo mencatatkan nilai Rp159.821 dengan pertumbuhan 4,4%. Kota Surabaya memiliki nilai Rp151.959 dengan penurunan -6,6%. Kabupaten Mojokerto mencatatkan nilai Rp146.484 dengan penurunan -6,8%.
(Baca: Garis Kemiskinan Non Makanan Periode 2015-2025)
Kota Surabaya
Pada tahun 2024, Kota Surabaya mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.541.006, meningkat 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.602.451, tumbuh 32,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp1.061.445, meningkat 29,6%. Kota Surabaya menduduki peringkat pertama se-Jawa Timur untuk rata-rata pengeluaran di berbagai kategori ini.
Kota Malang
Kota Malang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024, mengalami kenaikan tipis 4,5% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.954.918, meningkat 4,1%. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp738.690, meningkat 3,3%. Dibandingkan dengan Kota Surabaya, pertumbuhan pengeluaran di Kota Malang relatif lebih rendah, meskipun tetap menunjukkan peningkatan. Kota ini berada di urutan keempat untuk total pengeluaran di Jawa Timur.
Kota Madiun
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Madiun pada tahun 2024 adalah Rp1.192.091, tumbuh 15,3%. Untuk makanan dan bukan makanan, pengeluarannya sebesar Rp2.043.693, naik 11,7%. Pengeluaran makanan tercatat Rp851.602, meningkat 7%. Kota Madiun menempati peringkat kedua di Jawa Timur dalam hal pengeluaran total, menunjukkan tingkat konsumsi yang cukup tinggi di wilayah ini. Pertumbuhan ini menunjukkan indikasi positif dalam kondisi ekonomi masyarakatnya.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024, meningkat 14,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.959.255, tumbuh 15,3%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp881.851, meningkat 16%. Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat ketiga se-Jawa Timur untuk pengeluaran, dengan pertumbuhan yang seimbang antara sektor makanan dan non-makanan.