Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Yapen menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, angka pengeluaran mencapai Rp 95.568 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 108.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp 299.815 per kapita per bulan, alokasi untuk perawatan kulit masih relatif kecil. Namun, angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan secara umum, yaitu Rp 31.085. Pengeluaran untuk perawatan kulit juga menunjukkan porsi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 200.724) dan rokok serta tembakau (Rp 124.396).
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Halmahera Barat | 2024)
Data historis menunjukkan bahwa pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Yapen cenderung berfluktuasi. Sempat mengalami penurunan pada 2019 dan 2021, namun kemudian menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan pada 2020, 2022 dan terakhir di 2024. Kenaikan di 2024 merupakan pertumbuhan tertinggi yang tercatat selama periode 2018-2024.
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen menunjukkan dinamika yang bervariasi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan adalah sebesar Rp 1.377.561 pada 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat atau perubahan pola konsumsi.
Dalam skala provinsi Papua, Kabupaten Kepulauan Yapen berada di urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit pada 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa minat dan kebutuhan masyarakat Yapen terhadap perawatan kulit cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Papua. Secara nasional, Kabupaten Kepulauan Yapen berada di urutan ke-58.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa, konsumsi bukan makanan di Kabupaten Kepulauan Yapen menempati urutan ke-5 se-provinsi Papua.
Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp 67.591. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran selama lima tahun terakhir (2018-2022), yang mencapai Rp 47.671. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan minat masyarakat terhadap perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Subang | 2024)
Pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Yapen terjadi pada 2024, dengan nilai Rp 95.568. Data terendah terjadi pada tahun 2019 yaitu Rp 37.188. Anomali terlihat pada pertumbuhan 2024 yang mencapai 108,5 persen, jauh melebihi pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.
Kabupaten Sarmi mencatatkan nilai pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi di antara kabupaten lain yang dibandingkan, yaitu sebesar Rp 132.261 pada 2024, dengan pertumbuhan 22.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota seprovinsi. Kabupaten Jayapura mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 121.693, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 6.7 persen dan berada di peringkat ke-2 seprovinsi. Kabupaten Keerom mengalami pertumbuhan tertinggi kedua setelah Kabupaten Kepulauan Yapen, yaitu sebesar 104.1 persen dengan nilai pengeluaran Rp 120.335 dan menduduki peringkat ke-3. Kota Jayapura mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 118.160 dengan penurunan pertumbuhan -19.8 persen, berada di peringkat ke-4. Kabupaten Supiori mencatatkan pengeluaran Rp 102.799 dengan pertumbuhan 80.4 persen dan menduduki peringkat ke-5.
Kota Jayapura
Berdasarkan data dari BPS, Kota Jayapura mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.131.493 pada tahun 2024, mengalami sedikit penurunan turun 0.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, Kota Jayapura tetap menduduki peringkat pertama se-provinsi Papua dalam kategori ini. Besaran pengeluaran ini menunjukkan bahwa warga Kota Jayapura memiliki alokasi dana yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan non-pangan, seperti sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi, rekreasi, dan lain-lain. Hal ini mengindikasikan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup yang relatif tinggi di wilayah tersebut.
Kabupaten Jayapura
Kabupaten Jayapura mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan sebesar Rp 966.182 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 35.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Jayapura menduduki peringkat pertama se-provinsi Papua dalam kategori ini. Peningkatan pengeluaran untuk makanan menunjukkan adanya perbaikan dalam akses dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi dan berkualitas. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan dan produktivitas masyarakat.
Kabupaten Keerom
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Keerom menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 40.4 persen pada tahun 2024 dengan nilai Rp 644.245. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Keerom pada peringkat ketiga di antara kabupaten/kota lain di Provinsi Papua. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 458.971, terlihat adanya peningkatan yang cukup besar dalam alokasi dana untuk kebutuhan non-pangan. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat atau peningkatan pendapatan yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan di luar makanan.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 633.252 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 38.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Biak Numfor pada peringkat keempat se-provinsi Papua dalam kategori ini. Peningkatan pengeluaran bukan makanan ini mengindikasikan adanya peningkatan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selain makanan.