Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2024 mencapai Rp86.353 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Maluku 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Wonosobo mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, angkanya mencapai Rp71.258, kemudian terus meningkat hingga mencapai Rp92.288 pada tahun 2022. Setelah itu, terjadi penurunan pada tahun 2023 menjadi Rp86.247, sebelum akhirnya sedikit naik kembali di tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar 21,7 persen.
Masyarakat Wonosobo rata-rata menghabiskan Rp148.991 per kapita per bulan untuk aneka barang dan jasa. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau menyumbang sebagian besar dari total pengeluaran tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp185.263, angka ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau cukup signifikan di kalangan masyarakat Wonosobo.
Secara peringkat, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Wonosobo berada di urutan ke-33 di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan urutan ke-454 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Wonosobo relatif sedang dibandingkan dengan daerah lain.
Di Jawa Tengah, Kabupaten Pati menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi yaitu Rp151.356, mengalami penurunan -5,8% dibandingkan tahun sebelumnya, diikuti Kabupaten Rembang dengan Rp146.365 dan pertumbuhan 4,9%, Kabupaten Demak Rp142.988, Kota Semarang Rp136.682 dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 16,6%, dan Kabupaten Sragen Rp135.798.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Tanaman Pangan Periode 2013-2024)
Kota Semarang
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024, meningkat 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.237.782, tumbuh 14,3%. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp914.785, tumbuh 14,7%. Kota Semarang menduduki peringkat pertama se-Jawa Tengah untuk semua kategori pengeluaran tersebut.
Kota Salatiga
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Salatiga mencapai Rp1.315.195 pada tahun 2024, mengalami penurunan -14,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.126.512, turun 10,9%. Sedangkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp811.317, turun 5,5%. Kota Salatiga menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah untuk semua kategori pengeluaran tersebut.
Kota Magelang
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan di Kota Magelang pada tahun 2024 adalah Rp980.996, mengalami kenaikan 1.8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.670.216, tidak mengalami pertumbuhan atau stagnan. Untuk pengeluaran makanan, tercatat Rp689.220, turun 6,6%. Kota Magelang berada di urutan ketiga se-Jawa Tengah untuk pengeluaran bukan makanan dan makanan dan bukan makanan, serta urutan ke-13 untuk pengeluaran makanan.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan angka pengeluaran yang fluktuatif di tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tercatat Rp942.391, mengalami penurunan turun 3.7%. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga mengalami penurunan turun 12.4% menjadi Rp1.702.178. Namun, pengeluaran untuk makanan justru mengalami sedikit penurunan menjadi Rp759.788, atau turun 0.9%. Kota Surakarta menempati urutan keempat se-Jawa Tengah untuk pengeluaran bukan makanan dan makanan dan bukan makanan, serta urutan ketiga untuk pengeluaran makanan.