Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Pakpak Bharat menunjukkan fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, pada tahun 2024, pengeluaran tercatat sebesar Rp131.283 per kapita per bulan, mengalami penurunan turun 7.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat, alokasi untuk makanan dan minuman jadi ini merupakan bagian yang cukup signifikan. Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat rata-rata mengeluarkan Rp1.202.517 per bulan untuk berbagai kebutuhan, termasuk makanan dan bukan makanan. Meskipun terjadi pertumbuhan pengeluaran total, namun alokasi untuk makanan dan minuman jadi justru mengalami penurunan.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Pakpak Bharat menunjukkan tren yang menarik. Tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp88.924, kemudian meningkat signifikan hingga mencapai Rp141.772 pada tahun 2023. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan mencapai 22.5%. Namun, pada tahun 2021 sempat terjadi penurunan turun 5.9%, sebelum kembali naik dan akhirnya turun lagi pada tahun 2024.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, Kabupaten Pakpak Bharat berada di peringkat ke-25 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi. Kota Medan menempati peringkat pertama dengan pengeluaran mencapai Rp303.092 per kapita per bulan. Secara nasional, Kabupaten Pakpak Bharat berada di peringkat ke-416.
Beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Utara menunjukkan nilai pengeluaran yang lebih tinggi untuk kategori ini. Misalnya, Kota Medan mencatatkan pengeluaran sebesar Rp303.092 dengan pertumbuhan 9.7%, menduduki peringkat pertama di provinsi tersebut. Kabupaten Karo berada di posisi kedua dengan Rp294.011, tumbuh 3.6%. Kota Tebing Tinggi berada di urutan ketiga dengan Rp290.408, mengalami pertumbuhan 5.1%. Kota Sibolga juga menunjukkan angka yang tinggi, yaitu Rp281.952 dengan pertumbuhan 8.1%. Kota Binjai mencatat pertumbuhan tertinggi di antara lima besar, yaitu 30.9% dengan nilai pengeluaran Rp242.225.
Kota Medan
Kota Medan menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.078.461 pada tahun 2024, meningkat 2.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Besarnya pengeluaran bukan makanan ini menempatkan Kota Medan pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Sumatera Utara. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Medan mencapai Rp1.950.826, mengalami penurunan turun 12.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, nilai ini tetap menempatkan Kota Medan sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi di Sumatera Utara. Masyarakat Kota Medan cenderung mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebutuhan non-pangan.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Mesir 2015 - 2024)
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi mencatatkan pertumbuhan signifikan pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 41.1% menjadi Rp857.842 pada tahun 2024. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Utara. Kota Tebing Tinggi berada di peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di provinsi tersebut. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Tebing Tinggi mencapai Rp1.698.076, meningkat 9.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Tebing Tinggi mengalami peningkatan signifikan pada alokasi anggaran untuk barang dan jasa selain makanan.
Kota Binjai
Kota Binjai mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp737.849 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan sebesar 27.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa selain makanan di Kota Binjai. Peringkat Kota Binjai dalam hal pengeluaran bukan makanan adalah ketiga di Sumatera Utara. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Binjai mencapai Rp1.574.094, meningkat 12.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun masih di bawah Kota Medan dan Kota Tebing Tinggi, pertumbuhan pengeluaran di Kota Binjai cukup signifikan.
Kota Pematang Siantar
Kota Pematang Siantar mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.280 pada tahun 2024, meningkat 7.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Pematang Siantar berada di peringkat keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sumatera Utara. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Pematang Siantar mencapai Rp1.451.994, mengalami penurunan turun 13.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh pergeseran prioritas konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli masyarakat.