Industri pengolahan masih menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Pertumbuhannya pun menunjukkan pemulihan meskipun masih tercatatkan terkontraksi. Pada kuartal IV 2020 industri pengolahan tumbuh -3,14% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar -6,18% pada kuartal II 2020 dan -4,34% pada kuartal III 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri alat angkutan mengalami kontraksi pertumbuhan 18,98% yang disebabkan oleh penurunan produksi mobil dan sepeda motor serta perlengkapannya. Kemudian, industri barang galian bukan logam tumbuh -12,52% karena menunrunnya aktivitas konstruksi pada masa pandemi.
Industri yang tumbuh positif hanya industri logam dasar (11,46%), industri kimia, farmasi, dan obat tradisional (8,45%), industri makanan dan minuman (1,66%), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (0,24%).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2020 Terendah Sejak 1998)