- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
IMF mencatat, PDB PPP Nepal pada 2024 mencapai 34.15 Unit, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Data historis memperlihatkan tren positif dengan pertumbuhan yang konsisten, meskipun terdapat fluktuasi kecil dari tahun ke tahun.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Nepal menunjukkan pertumbuhan positif. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir lebih tinggi dibandingkan lima tahun sebelumnya (2017-2021) yang sempat mengalami kontraksi pada 2020 akibat pandemi.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Puerto Rico 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Nepal terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Pertumbuhan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada 2016 dan 2017, dengan angka pertumbuhan di atas 6%. Sementara itu, penurunan terdalam terjadi pada 2020, dengan kontraksi turun 0.56%, sebuah anomali yang disebabkan oleh dampak ekonomi pandemi COVID-19.
Secara regional, Nepal tetap berada di peringkat 9 untuk PDB PPP di antara negara-negara Asia, menunjukkan posisi yang stabil dalam konteks regional.
Proyeksi IMF menunjukkan tren positif berlanjut, dengan PDB PPP Nepal diperkirakan mencapai 34.889 Unit pada 2025 dan terus meningkat hingga 40.416 Unit pada 2030. Pertumbuhan yang diproyeksikan ini mengindikasikan perbaikan kondisi ekonomi Nepal dalam jangka menengah.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Kyrgyzstan 2024)
Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, PDB Nepal masih relatif kecil. Sebagai perbandingan, Bangladesh memiliki PDB PPP sekitar 29.879, Bhutan sekitar 20.23 dan Sri Lanka mencatat 87.268. Namun, Nepal menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Secara peringkat, pertumbuhan PDB PPP Nepal berada di antara negara-negara Asia yang datanya tersedia, menunjukkan potensi untuk terus berkembang dan meningkatkan posisinya di masa depan.