Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp35.189 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp161.328, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 21,8%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp129.496), pengeluaran perawatan kulit hanya 27,1%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan secara umum yaitu sebesar Rp18.556 atau 189%.
(Baca: Jumlah Angkatan Kerja Periode 2013-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Tapanuli Tengah fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan signifikan dari Rp20.307 pada 2018 menjadi Rp26.842 pada 2019, terjadi sedikit penurunan pada tahun 2020 menjadi Rp25.598. Selanjutnya, terjadi kenaikan kembali hingga mencapai Rp32.397 di tahun 2021, namun kemudian sedikit menurun di tahun 2022 menjadi Rp32.300 dan Rp27.965 di tahun 2023 sebelum akhirnya naik signifikan di 2024.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan pertumbuhan positif. Meskipun ada fluktuasi, secara umum masyarakat semakin banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan konsumsi, termasuk perawatan kulit.
Pada tahun 2024, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di urutan ke-31 dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Di tingkat pulau Sumatera, kabupaten ini berada di peringkat 133 dan secara nasional berada di peringkat 453.
Kota Medan menjadi wilayah dengan pengeluaran perawatan kulit tertinggi sebesar Rp81.969, namun mengalami penurunan -32.8%. Sementara itu, Kabupaten Toba Samosir mengalami pertumbuhan tertinggi 93.4% dengan nilai pengeluaran perawatan kulit tertinggi yaitu Rp90.690, dan berada di urutan pertama se-provinsi Sumatera Utara. Kota Binjai menduduki urutan ketiga dengan nilai Rp78.699 dengan pertumbuhan 43.9% dan menduduki peringkat ketiga di Sumatera Utara. Kota Tebing Tinggi berada di urutan keempat dengan nilai Rp68.541, namun mengalami penurunan -22.8%. Kota Pematang Siantar berada di urutan kelima dengan nilai Rp65.956 dengan pertumbuhan 19.2%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Selatan 2024 - 2024)
Kota Medan
Kota Medan mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.078.461 pada tahun 2024, meningkat 2.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.950.826, naik 5.4%. Kota ini tetap menjadi yang tertinggi di Sumatera Utara.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi menunjukkan pertumbuhan signifikan pada pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp857.842 atau naik 41.1%. Pengeluaran total untuk makanan dan bukan makanan juga mengalami peningkatan menjadi Rp1.698.076 atau tumbuh 36.1%. Peningkatan ini menempatkan Tebing Tinggi pada urutan kedua di Sumatera Utara.
Kota Binjai
Kota Binjai mengalami pertumbuhan cukup tinggi dalam pengeluaran bukan makanan sebesar 27.5%, mencapai Rp737.849. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga meningkat 28.8% menjadi Rp1.574.094. Pertumbuhan ini menempatkan Binjai di urutan ketiga di Sumatera Utara.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo menunjukkan pertumbuhan positif pada pengeluaran untuk makanan, meningkat 19.5% menjadi Rp1.035.928. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga meningkat 17.8% menjadi Rp1.563.884, menempatkan Karo pada urutan keempat di Sumatera Utara.