Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Cilegon pada 2024 tercatat sebesar Rp95.582/Kapita/Bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp457.360, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 20.9%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp333.716, kontribusi pengeluaran sabun mandi menjadi sekitar 28.6%. Besarnya pengeluaran ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Cilegon masih memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan jasa dibandingkan dengan perlengkapan kebersihan.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Sabu Raijua Menurut Sektor pada 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Cilegon cenderung fluktuatif. Dimulai dari Rp85.130 pada 2018, kemudian sedikit turun menjadi Rp67.254 pada 2019, dan kembali sedikit turun menjadi Rp65.994 pada 2020. Pada 2021 terjadi kenaikan signifikan menjadi Rp94.526, namun kembali sedikit turun menjadi Rp87.434 pada 2022. Pada 2023, terjadi sedikit kenaikan menjadi Rp88.697, sebelum akhirnya mencapai angka Rp95.582 pada 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2021 dengan pertumbuhan mencapai 43.2%, sementara penurunan terdalam terjadi pada 2019 dengan penurunan sebesar 21%.
Pada 2024, Kota Cilegon menempati peringkat ke-13 secara nasional untuk pengeluaran sabun mandi. Peringkat ini berada di urutan ke-3 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Banten, dan urutan ke-58 dibandingkan kabupaten/kota se-Indonesia. Di Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan menempati peringkat pertama, diikuti oleh Kota Tangerang.
Di antara kabupaten/kota lain di Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp124.871 dengan pertumbuhan 2.7%. Kota Tangerang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp114.272 dengan pertumbuhan -5.8%. Kabupaten Tangerang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp70.344 dengan pertumbuhan -1.3%. Kota Serang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp58.917 dengan pertumbuhan -1.1%. Kabupaten Serang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp58.663 dengan pertumbuhan 2.7%.
(Baca: Garis Kemiskinan Makanan di Perdesaan Periode 2015-2025)
Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Tangerang Selatan mencapai Rp1.627.012 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.632.593, tumbuh 16.8%. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.005.581, naik 8.4%. Kota Tangerang Selatan menduduki peringkat pertama se-Provinsi Banten untuk ketiga kategori pengeluaran ini.
Kota Tanggerang
Kota Tangerang menunjukkan data rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.387.888 pada 2024, menandai kenaikan 8.1%. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.535.589, juga tumbuh 8.1%. Sektor makanan mencatatkan angka Rp1.147.701, dengan pertumbuhan yang sama yaitu 8.1%. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, Kota Tanggerang menempati peringkat pertama di Provinsi Banten.
Kabupaten Tanggerang
Kabupaten Tangerang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp744.608 pada 2024, tumbuh 12%. Rata-rata pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan adalah Rp1.577.849, naik 5.4%. Pengeluaran untuk makanan berada di angka Rp833.240, dengan pertumbuhan sedikit yaitu 0.2%. Kabupaten Tanggerang berada di peringkat ketiga se-Provinsi Banten dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.
Kota Serang
Data BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Serang adalah Rp722.752 pada 2024, meningkat 17.6%. Rata-rata pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.531.183, dengan pertumbuhan 12.7%. Pengeluaran untuk makanan berada di angka Rp808.432, tumbuh 8.6%. Kota Serang menempati peringkat keempat dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Provinsi Banten.