- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Kuwait pada 2024 berada di angka 0.2 Unit. Data ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (2023) yang mencapai 0.22 Unit. Penurunan ini terefleksi dalam pertumbuhan PDB tahunan yang terkontraksi turun 2.99%.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Kuwait menunjukkan fluktuasi. Tahun 2022 menjadi puncak dengan nilai 0.22 Unit, diikuti penurunan menjadi 0.2 Unit pada 2023 dan bertahan di angka yang sama pada 2024. Rata-rata PDB PPP tiga tahun terakhir adalah 0.21 Unit. Dibandingkan rata-rata ini, kinerja 2024 sedikit di bawah rata-rata.
(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Pacitan pada 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Kuwait terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), terlihat pola serupa. Rata-rata PDB PPP dalam periode ini adalah 0.202 Unit. Tahun 2022 tetap menjadi yang tertinggi. Pertumbuhan PDB tahunan juga mengalami fluktuasi signifikan, dengan kontraksi tajam pada 2023 (-10.67%) sebelum sedikit membaik pada 2024.
Kenaikan tertinggi PDB PPP dalam periode data yang tersedia terjadi pada 2022, sementara nilai terendah tercatat pada 2016 sebesar 0.17 Unit. Perubahan signifikan pada 2016 tersebut tidak berulang dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan anomali pada tahun tersebut.
Secara regional, IMF mencatat ranking Kuwait dalam PDB PPP tetap stabil di posisi 10 di antara negara-negara Timur Tengah sejak tahun 2021.
(Baca: Daftar Youtuber yang Banyak Kehilangan Subscriber 29 Nov 2025)
IMF memproyeksikan PDB PPP Kuwait akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang. Pada tahun 2025, proyeksi menunjukkan angka 0.18 Unit, dan terus menurun hingga 0.173 Unit pada tahun 2030. Penurunan ini mencerminkan kontraksi pertumbuhan yang diproyeksikan, terutama pada tahun 2025 dengan kontraksi turun 7.69%.
Jika dibandingkan dengan negara lain di Timur Tengah, Kuwait berada di bawah negara seperti Iran, Irak, dan Lebanon dalam hal angka PDB harga berlaku. Namun, penting untuk dicatat bahwa metrik ini tidak sepenuhnya mencerminkan daya beli riil di masing-masing negara. Sebagai contoh, Oman memiliki angka PDB harga berlaku yang lebih rendah dari Kuwait, yaitu 0.187 unit.