Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lamongan menunjukkan perkembangan yang menarik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran mencapai Rp65.906 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lamongan mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari Rp33.883 pada 2018, pengeluaran terus tumbuh hingga mencapai titik tertinggi pada 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada periode 2020-2021, yakni sebesar 32%. Namun, laju pertumbuhan sedikit melambat pada 2023 dan 2024.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Wajo | 2024)
Meskipun mengalami peningkatan, pengeluaran untuk perawatan kulit masih relatif kecil dibandingkan total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp273.639. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp226.717 dan untuk rokok dan tembakau mencapai Rp135.912. Pengeluaran untuk perawatan kulit masih berada di bawah pengeluaran untuk sabun mandi yang mencapai Rp55.445.
Dalam skala Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan berada di peringkat 12 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Peringkat ini masih jauh di bawah Kota Surabaya yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp102.806. Secara nasional, Kabupaten Lamongan berada di peringkat 167.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, beberapa daerah menunjukkan angka pengeluaran yang lebih tinggi. Kota Surabaya mencatatkan penurunan pertumbuhan turun 13.6% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp118.936,73. Kabupaten Sidoarjo mengalami penurunan pertumbuhan signifikan turun 26% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp130.585,85. Sementara itu, Kota Malang mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3.4% dengan pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp92.916,08. Kota Madiun mengalami penurunan pertumbuhan signifikan turun 24.4% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp119.121,39. Kota Pasuruan justru mengalami kenaikan signifikan sebesar 26.9% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp66.903,53.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Mamasa | 2024)
#### Kota SurabayaData dari BPS menunjukkan bahwa Kota Surabaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.541.006 pada 2024. Angka ini meningkat 34% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.149.686,88, menempatkan Surabaya pada peringkat pertama di Jawa Timur. Namun, untuk pengeluaran makanan, Surabaya berada di angka Rp1.061.445, mengalami pertumbuhan 29.6% dibandingkan tahun sebelumnya.
#### Kota MalangKota Malang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada 2024. Data yang diolah dari data Susenas ini, mengalami pertumbuhan sebesar 4.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.163.346,82, menempati peringkat kedua setelah Surabaya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Malang mencapai Rp738.690 pada 2024, meningkat 3.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
#### Kota MadiunKota Madiun mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.033.945,68. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Sedangkan untuk pengeluaran makanan, Madiun mencatatkan Rp851.602, meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
#### Kabupaten SidoarjoKabupaten Sidoarjo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada 2024, meningkat 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp939.077,05. Angka ini menempatkan Sidoarjo pada peringkat keempat di Jawa Timur. Untuk pengeluaran makanan, Sidoarjo berada di angka Rp881.851, mengalami pertumbuhan 16% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.