Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Timur pada 2024 tumbuh 1,77% menjadi Rp18,21 triliun. Sebelumnya menurut rekam jejak delapan tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di Kalimantan Timur pernah terjadi pada 2012 dengan pertumbuhan sebesar 15,6%. Dengan catatan pertumbuhan ini, terlihat bahwa posisi PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan terus menguat dalam enam tahun terakhir
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tenggara Periode 2018-2023)
Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di tanah air.
(Baca: Harga Perak Turun Menuju Level US$36,278 /Troy Ons (Kamis, 26 Juni 2025))
Urutan pertama adalah Riau, wilayah ini mencatatkan hingga Rp105,69 triliun. Provinsi ini mencatatkan peningkatan Rp2.437,27 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sumatera utara berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di provinsi ini tumbuh 4,69%. Periode yang sama tahun sebelumnya PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di provinsi ini tercatat Rp93,16 triliun.
Selanjutnya, PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan di Jambi naik 5,06% menjadi Rp32,97 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Jawa Timur dengan PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan Rp28,16 triliun (naik 2,55%) dan Sumatera Selatan dengan PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan Rp24,97 triliun (naik 4,84%)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan PDRB ADHK sektor tanaman perkebunan dengan jumlah tertinggi:
- Riau Rp105,69 triliun
- Sumatera Utara Rp97,53 triliun
- Jambi Rp32,97 triliun
- Jawa Timur Rp28,16 triliun
- Sumatera Selatan Rp24,97 triliun
- Kalimantan Barat Rp21,07 triliun
- Kalimantan Timur Rp18,21 triliun
- Kalimantan Tengah Rp16,59 triliun
- Lampung Rp15,57 triliun
- Sulawesi Tengah Rp15,36 triliun