Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Manggarai menunjukkan tren yang terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2024, besar pengeluaran mencapai Rp83.624 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Manggarai, alokasi dana untuk rokok dan tembakau cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa adalah Rp175.109, artinya sekitar 47,7 persen dari total pengeluaran tersebut digunakan untuk rokok dan tembakau. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi tercatat sebesar Rp134.517 per kapita per bulan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Barito Utara | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Manggarai mengalami kenaikan. Pada tahun 2018, angkanya masih berada di Rp56.108, kemudian terus meningkat setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2022 yang sempat sedikit menurun turun 4,5 persen. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024, menunjukkan konsumsi rokok dan tembakau yang semakin tinggi di kalangan masyarakat.
BPS mencatat, rata-rata pengeluaran masyarakat Manggarai terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Namun, peningkatan pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga menjadi perhatian, mengingat dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Dalam skala regional, Kabupaten Manggarai berada di peringkat ke-6 untuk pengeluaran rokok dan tembakau tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kabupaten Manggarai cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kabupaten Manggarai berada di peringkat 461.
Di antara kabupaten/kota lain di NTT, Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp109.935. Kabupaten Manggarai Timur berada di urutan kedua dengan Rp87.668, diikuti oleh Kabupaten Sabu Raijua dengan Rp85.821. Kota Kupang berada di posisi keempat dengan Rp84.348, dan Kabupaten Ende melengkapi lima besar dengan Rp83.910.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Pinrang | 2024)
#### Kota KupangBPS menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Kupang mengalami sedikit penurunan turun 2,2 persen, dari Rp810.823,97 pada tahun sebelumnya menjadi Rp792.892 pada tahun 2024. Meski demikian, Kota Kupang tetap menjadi wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di NTT.
#### Kabupaten Manggarai BaratKabupaten Manggarai Barat mencatatkan pertumbuhan positif pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 2,7 persen. Angka ini meningkat dari Rp485.127,9 pada tahun sebelumnya menjadi Rp498.135 pada tahun 2024. Peningkatan ini menempatkan Manggarai Barat sebagai wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi kedua di NTT.
#### Kabupaten Sabu RaijuaKabupaten Sabu Raijua menunjukkan pertumbuhan signifikan pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, dengan peningkatan sebesar 24,8 persen. Dari Rp385.409,05 pada tahun sebelumnya, menjadi Rp481.157 pada tahun 2024. Pertumbuhan ini mengantarkan Sabu Raijua naik ke peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di NTT.
#### Kabupaten Sumba TimurKabupaten Sumba Timur mengalami peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar 6,1 persen. Angka ini naik dari Rp438.472,72 pada tahun sebelumnya menjadi Rp465.209 pada tahun 2024. Sumba Timur berada di peringkat keempat dalam daftar pengeluaran bukan makanan tertinggi di NTT.