Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran per kapita untuk perawatan kulit sebesar Rp27.209,00 per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 23.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp35.721,00. Pengeluaran ini merupakan bagian kecil dari total pengeluaran per kapita sebulan warga Kabupaten Muna, yang mencapai Rp758.542,00 untuk makanan dan bukan makanan. Jika dirinci, rata-rata pengeluaran untuk aneka barang dan jasa adalah Rp112.435,00, sementara untuk kecantikan adalah Rp14.763,00.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Lampung Timur | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Muna fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan dari Rp27.997,00 pada 2018 menjadi Rp35.622,00 pada 2020, namun kemudian sempat sedikit turun sebelum kembali naik hingga Rp35.721,00 di tahun 2023. Penurunan tajam di 2024 ini menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren sebelumnya.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna berada di peringkat ke-17 untuk pengeluaran perawatan kulit pada tahun 2024. Peringkat ini menempatkan Muna di urutan bawah jika dibandingkan dengan Kota Kendari yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp88.933,00 per kapita. Secara nasional, Kabupaten Muna berada di peringkat ke-508 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Kota Kendari, sebagai pembanding, mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit sebesar Rp88.933,00 pada 2024, sedikit turun 2.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan pertumbuhan tinggi sebesar 75.7 persen dengan pengeluaran mencapai Rp82.129,00. Kabupaten Wakatobi juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 10.9 persen, mencatatkan pengeluaran sebesar Rp72.849,00. Kota Bau Bau juga tercatat pengeluaran untuk perawatan kulit sebesar Rp65.866,00 pada tahun 2024, pertumbuhan sebesar 48.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kepulauan Konawe tercatat sebesar Rp63.179,00 pada tahun 2024, pertumbuhan sebesar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Muna pada 2024 adalah Rp379.470,00, meningkat 12.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kota Batu | 2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Muna adalah Rp379.072,00, turun 8.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Muna adalah Rp758.542,00, menurun 13.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Muna mencatatkan nilai pengeluaran untuk perawatan kulit yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang memengaruhi preferensi konsumsi masyarakat terhadap perawatan kulit.
Kota Kendari
Kota Kendari menunjukkan stabilitas tinggi dalam pengeluaran bukan makanan dengan nilai mencapai Rp1.013.733 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan sebesar 1.1 persen. Pengeluaran total makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.783.409. Sektor makanan menyumbang Rp769.676 dengan pertumbuhan yang solid sebesar 8.9 persen, mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan prioritas konsumsi yang stabil di wilayah perkotaan ini.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp861.907, tumbuh signifikan sebesar 31.5 persen. Meskipun pengeluaran total makanan dan bukan makanan mengalami penurunan sebesar 11.9 persen menjadi Rp1.674.005, sektor makanan tetap kuat dengan pengeluaran Rp812.097, tumbuh 8.8 persen. Ini menunjukkan pergeseran prioritas konsumsi ke sektor non-makanan seiring dengan pertumbuhan ekonomi lokal.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp859.737 dengan pertumbuhan 22.1 persen. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.599.452, tumbuh 12 persen. Pengeluaran untuk makanan juga meningkat menjadi Rp739.715, tumbuh 9.4 persen. Data ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan diversifikasi konsumsi di wilayah ini.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp735.519, tumbuh 6.1 persen. Pengeluaran total makanan dan bukan makanan sedikit menurun 2.8 persen menjadi Rp1.232.135. Sektor makanan menunjukkan stabilitas dengan pengeluaran Rp496.616, tumbuh 1.5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Bau Bau memiliki kondisi ekonomi yang stabil dan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar.