Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Batu pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 273.704/kapita/bulan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan turun 8.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Batu mengalami fluktuasi. Tahun 2018 tercatat sebesar Rp 300.101, kemudian mengalami penurunan hingga Rp 255.908 pada tahun 2020. Sempat meningkat signifikan pada tahun 2022 menjadi Rp 330.879, namun kembali mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.
(Baca: Produksi Jeruk Siam Periode 2013-2023)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan yang mencakup makanan dan bukan makanan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian yang cukup kecil. Data pendukung menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp 281.210, lebih besar dari pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga cukup signifikan, mencapai Rp 140.039. Pengeluaran untuk perawatan dan kecantikan juga mencatatkan angka yang tidak terpaut jauh, yakni masing-masing Rp 75.485 dan Rp 74.071. Ini mengindikasikan bahwa alokasi anggaran konsumsi masyarakat lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan pokok dan produk konsumsi yang lebih spesifik.
Dalam lingkup Provinsi Jawa Timur, Kota Batu menduduki peringkat ke-12 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran di Kota Batu masih berada di bawah kota-kota besar seperti Kota Surabaya, Kota Madiun, dan Kota Malang. Secara nasional, Kota Batu berada di peringkat ke-172.
Kota Surabaya mencatat pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 723.548, dengan pertumbuhan 18.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Madiun berada di urutan kedua dengan Rp 444.047, namun mengalami penurunan -14%. Kota Malang menyusul dengan Rp 419.184, juga mengalami penurunan -15.3%. Kabupaten Situbondo mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 67.6% dengan nilai Rp 418.514. Kota Pasuruan mencatatkan nilai Rp 407.139 dengan pertumbuhan 6.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Produksi Jeruk Besar Periode 2013-2023)
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.541.006 pada tahun 2024, tertinggi di Jawa Timur, dengan pertumbuhan 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp 1.061.445, meningkat 29.6%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.602.451, namun mengalami penurunan turun 2.3%. Kota ini menduduki peringkat pertama se-Jawa Timur dalam semua kategori tersebut.
Kota Malang
Kota Malang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.216.228 pada tahun 2024, menduduki peringkat kedua di Jawa Timur, dengan pertumbuhan 4.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp 738.690, meningkat 3.3%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.954.918, mengalami penurunan turun 10.8%. Kota ini berada di peringkat keempat se-Jawa Timur untuk total pengeluaran makanan dan non makanan.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.192.091 pada tahun 2024, menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur, dengan pertumbuhan 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp 851.602, meningkat 7%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.043.693, mengalami penurunan turun 12.8%. Kota ini berada di peringkat kedua se-Jawa Timur untuk total pengeluaran makanan dan non makanan.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.077.404 pada tahun 2024, menduduki peringkat keempat di Jawa Timur, dengan pertumbuhan 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp 881.851, meningkat 16%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.959.255, mengalami penurunan turun 7%. Kabupaten ini berada di peringkat ketiga se-Jawa Timur untuk total pengeluaran makanan dan non makanan.