Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lampung Timur menunjukkan fluktuasi selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, pengeluaran tercatat sebesar Rp33.749/kapita/bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Kabupaten Lampung Timur mengalami penurunan sebesar 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun sempat mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp38.395/kapita/bulan, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lampung Timur cenderung naik turun dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp28.096/kapita/bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Banten 2015 - 2024)
Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lampung Timur tergolong kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp143.990. Pengeluaran untuk perawatan kulit juga lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp131.254) dan rokok serta tembakau (Rp113.525). Bahkan, pengeluaran untuk sabun mandi (Rp44.259) juga lebih tinggi daripada pengeluaran untuk perawatan kulit.
Kabupaten Lampung Timur berada di peringkat 141 untuk pengeluaran perawatan kulit di antara seluruh pulau Sumatera dan peringkat 12 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Secara nasional, Kabupaten Lampung Timur berada di peringkat 469 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Berikut perbandingan pengeluaran untuk perawatan kulit di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Lampung pada tahun 2024: Kota Bandar Lampung (Rp76.208), Kota Metro (Rp75.392), Kabupaten Pesisir Barat (Rp62.818), Kabupaten Lampung Tengah (Rp49.031), dan Kabupaten Lampung Selatan (Rp46.966). Dibandingkan tahun sebelumnya, Kota Metro menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6.2%, sementara Kabupaten Lampung Timur mengalami penurunan sebesar 10.3%.
Kota Bandar Lampung
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bandar Lampung mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp975.428 pada tahun 2024, meningkat 6,3% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Kota Bandar Lampung pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp800.857, dengan pertumbuhan 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkan kota ini di peringkat kedua se-Provinsi Lampung. Tingginya pengeluaran bukan makanan menunjukkan kemampuan ekonomi masyarakat Kota Bandar Lampung yang lebih baik dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut.
(Baca: Jumlah Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan LPG Lebih dari 3Kg untuk Memasak di DI Yogyakarta | 2024)
Kota Metro
Kota Metro menunjukkan stabilitas ekonomi dengan pertumbuhan yang konsisten. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tercatat sebesar Rp852.148 pada tahun 2024, meningkat tipis 0,8% dari tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di Provinsi Lampung. Untuk pengeluaran makanan, Kota Metro mencatatkan Rp784.835, meningkat signifikan 15,2% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat ketiga di provinsi tersebut. Kenaikan pengeluaran makanan yang cukup tinggi mengindikasikan peningkatan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Metro.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp614.720, melonjak 46,2% dari tahun sebelumnya, menempatkan kabupaten ini di peringkat ketiga di Provinsi Lampung. Peningkatan ini mengindikasikan perkembangan sektor non-pangan di wilayah tersebut. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 51,2% menjadi Rp822.116, menempatkan Kabupaten Pesisir Barat di peringkat pertama se-Provinsi Lampung. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.