Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada 2024 tercatat sebesar Rp 132.852 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini menunjukkan penurunan sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, pengeluaran ini masih menempati urutan ketiga tertinggi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan dan berada di peringkat 241 secara nasional.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Utara 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 306.543, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 43,3 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 24.301), namun lebih rendah dari pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 151.028). Data historis menunjukkan adanya fluktuasi pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Yalimo dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 149.213, kemudian naik menjadi Rp 157.516 pada 2019. Sempat mengalami penurunan signifikan pada 2020 dan 2021, pengeluaran kembali melonjak tajam pada 2023 sebelum kembali sedikit terkoreksi pada 2024.
Kabupaten Lanny Jaya mencatatkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi, yakni Rp 203.464, dengan pertumbuhan 18,9 persen. Sementara itu, Kabupaten Jayawijaya berada di urutan kedua dengan Rp 151.896 dan pertumbuhan 29,8 persen. Kabupaten Pegunungan Bintang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 103.469 dengan pertumbuhan 5,9 persen. Di sisi lain, Kabupaten Mamberamo Tengah dan Nduga mengalami penurunan, masing-masing turun 1,6 persen dan -16,2 persen. Kabupaten Yahukimo mengalami penurunan paling tajam, yaitu -56,2 persen.
Berdasarkan data rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, Kabupaten Yalimo menduduki peringkat pertama di Provinsi Papua Pegunungan dengan nilai Rp 995.527 pada 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 91.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Lanny Jaya berada di urutan kedua dengan Rp 809.948, disusul Kabupaten Jayawijaya dengan Rp 750.830. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Lanny Jaya dan Jayawijaya masing-masing sebesar 24.3 persen dan 8.1 persen.
Kabupaten Yalimo
Kabupaten Yalimo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 1.445.958 pada 2024, naik 18.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan justru mengalami penurunan sebesar 28.9 persen menjadi Rp 2.441.485, menunjukkan adanya pergeseran alokasi anggaran konsumsi rumah tangga di wilayah ini. Kondisi ini menempatkan Yalimo pada urutan kedua di provinsi tersebut dalam hal pengeluaran total, di bawah Kabupaten Lanny Jaya.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kuantan Singingi 2015-2024)
Kabupaten Lanny Jaya
Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 1.929.211 pada 2024, Lanny Jaya menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 19.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp 2.739.159, menempatkan Lanny Jaya pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan. Peningkatan ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di wilayah ini.
Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Jayawijaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 1.046.987 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 4.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini berkontribusi pada penurunan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan menjadi Rp 1.797.817, menempatkan Jayawijaya pada urutan ketiga di provinsi tersebut. Meskipun demikian, pengeluaran untuk sektor non-makanan di Jayawijaya menunjukkan pertumbuhan yang positif, mengindikasikan adanya alokasi dana untuk kebutuhan lain selain pangan.
Kabupaten Pegunungan Bintang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Pegunungan Bintang mencapai Rp 1.153.805 pada 2024, meningkat 16.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp 1.778.629, menempatkan Pegunungan Bintang pada urutan keempat di provinsi tersebut. Pertumbuhan positif ini mengindikasikan adanya peningkatan daya beli masyarakat Pegunungan Bintang, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.