Pengeluaran untuk kecantikan di Kota Blitar mencapai Rp67.175 per kapita/bulan pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Badan Pusat Statistik (BPS). Terjadi pertumbuhan sebesar 10,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kota Blitar, pengeluaran untuk kecantikan ini relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp262.733, sedangkan pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp294.100. Pengeluaran untuk kecantikan ini sedikit lebih tinggi dari pengeluaran untuk perawatan (Rp40.189) namun jauh lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau (Rp116.559) serta sabun mandi (Rp68.886).
(Baca: Jumlah Perguruan Tinggi Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kota Blitar menunjukkan fluktuasi. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2019, kemudian naik signifikan pada tahun 2020 dan 2021. Tahun 2022 sempat sedikit turun, kemudian kembali naik pada tahun 2023 dan 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar 16,2%.
Pengeluaran masyarakat Kota Blitar secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.087.294 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan alokasi dana lebih besar untuk berbagai kebutuhan, termasuk kecantikan.
Pada tahun 2024, Kota Blitar berada di peringkat ke-5 untuk pengeluaran kecantikan di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur dan peringkat ke-37 secara nasional. Kota Surabaya menempati peringkat pertama di Jawa Timur dengan pengeluaran Rp82.861. Kemudian, Kota Batu menempati urutan kedua dengan pengeluaran Rp74.071 dan Kota Probolinggo di urutan ketiga dengan Rp73.520.
Berdasarkan data BPS, pengeluaran bukan makanan di Kota Surabaya tertinggi di Jawa Timur dengan nilai Rp1.541.006 pada tahun 2024, naik 34% dibanding tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama se-Jawa Timur. Kota Malang berada di urutan kedua dengan Rp1.216.228, tumbuh 4,5% dibanding tahun sebelumnya. Kota Madiun menduduki urutan ketiga dengan nilai Rp1.192.091, naik 15,3% dibanding tahun sebelumnya. Kabupaten Sidoarjo di urutan keempat dengan nilai Rp1.077.404, naik 14,7% dibanding tahun sebelumnya. Kota Batu berada di urutan kelima dengan nilai Rp968.150, tumbuh 28,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Perceraian Sulawesi Selatan 434 Kasus Data per 2024)
Rata-rata pengeluaran untuk kecantikan selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp60.201. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu Rp59.800, terlihat adanya pertumbuhan yang lebih baik pada tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan diri dan kecantikan semakin meningkat di kalangan masyarakat Kota Blitar.
Kenaikan tertinggi pengeluaran untuk kecantikan terjadi pada tahun 2023 sebesar 16.2%, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2022 turun 7%. Anomali ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan prioritas pengeluaran masyarakat akibat kondisi ekonomi atau adanya tren baru di bidang kecantikan.
Kota Surabaya
Pada tahun 2024, Kota Surabaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.541.006. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur. Besaran ini jauh di atas rata-rata kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Mengindikasikan tingkat konsumsi yang tinggi pada barang dan jasa non-makanan.
Kota Malang
Data dari BPS menunjukkan bahwa Kota Malang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024. Meskipun mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat Kota Malang turun menjadi peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan konsumsi non-makanan di Kota Malang tidak sepesat kota lainnya.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada tahun 2024. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya membawa kota ini menduduki peringkat ketiga di antara kabupaten/kota di Jawa Timur. Peningkatan ini menandakan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kota Madiun.
Kabupaten Sidoarjo
Pada tahun 2024, Kabupaten Sidoarjo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat keempat se-kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi non-makanan di Sidoarjo cukup baik, namun masih di bawah tiga kota lainnya.