Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, sebesar Rp69.976 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,8 persen.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa, pengeluaran sabun mandi hanya menyumbang sekitar 26,2 persen dari total Rp266.957. Sementara itu, kontribusi pengeluaran sabun mandi terhadap pengeluaran untuk makanan jadi adalah sekitar 79,3 persen, dan terhadap pengeluaran untuk rokok dan tembakau sekitar 78,9 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan rokok masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat Kabupaten Asmat.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Pegunungan 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Asmat cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp57.269, kemudian mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai Rp84.589 pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022 terjadi penurunan turun 13 persen, diikuti penurunan lagi turun 6,6 persen pada tahun 2023 sebelum akhirnya kembali naik sedikit pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2021, dengan pertumbuhan mencapai 25,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun fluktuatif, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Asmat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran mencapai Rp935.582, sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp1.145.728. Meski terjadi penurunan pada tahun terakhir, pengeluaran ini tetap lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir.
Dalam lingkup Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Asmat menempati urutan ke-3 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024. Peringkat ini sama seperti tahun sebelumnya. Kabupaten dengan pengeluaran tertinggi adalah Kabupaten Merauke (Rp117.129), diikuti oleh Kabupaten Boven Digoel (Rp92.146). Secara nasional, Kabupaten Asmat berada di peringkat 190 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perbandingan konsumsi bukan makanan di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Asmat menduduki peringkat ke-3.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Toli Toli 2015-2024)
Dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Asmat mengalami penurunan. Rata-rata pengeluaran tahun 2022-2024 adalah Rp70.787, sedangkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) adalah Rp68.903. Artinya, terjadi sedikit penurunan dalam pengeluaran untuk sabun mandi dalam tiga tahun terakhir dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Asmat mengalami dinamika yang menarik. Meskipun terjadi fluktuasi, pengeluaran ini tetap menjadi bagian penting dari kebutuhan masyarakat. Adanya penurunan pada tahun 2022 dan 2023 perlu menjadi perhatian, meskipun terjadi kenaikan sedikit pada tahun 2024.
Kabupaten Merauke
Pada tahun 2024, Kabupaten Merauke mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp951.648, mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.014.973, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu 16,6 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Merauke mencapai Rp1.966.621, pertumbuhan tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini menduduki peringkat pertama di Provinsi Papua Selatan untuk semua kategori pengeluaran tersebut.
Kabupaten Boven Digoel
Kabupaten Boven Digoel menunjukkan angka rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp651.135 pada tahun 2024, meningkat 10,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran untuk bukan makanan mengalami penurunan turun 4,7 persen, menjadi Rp468.083. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di kabupaten ini mencapai Rp1.119.218, terjadi penurunan tajam. Meski demikian, Kabupaten Boven Digoel tetap berada di peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Selatan untuk semua kategori pengeluaran.
Kabupaten Asmat
Kabupaten Asmat mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp565.992 pada tahun 2024, menunjukkan penurunan turun 2,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 23,9 persen, mencapai Rp369.590. Namun, secara total, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mengalami penurunan turun 18,3 persen, menjadi Rp935.582. Kabupaten Asmat berada di peringkat ketiga di Provinsi Papua Selatan untuk semua kategori pengeluaran ini.
Kabupaten Mappi
Kabupaten Mappi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp539.369 pada tahun 2024, meningkat sebesar 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan juga mengalami kenaikan sebesar 5,6 persen, mencapai Rp360.404. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di kabupaten ini mencapai Rp899.773, penurunan yang cukup signifikan. Kabupaten Mappi berada di peringkat terakhir di Provinsi Papua Selatan untuk semua kategori pengeluaran tersebut.