Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Banda Aceh pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp397.296 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 1.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa pengeluaran ini masih berada di bawah angka tahun 2018 yang mencapai Rp450.073.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kota Banda Aceh, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian yang signifikan. Sementara itu, perbandingan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga memberikan gambaran menarik. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp447.005, sedangkan untuk kecantikan sebesar Rp105.289.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di India 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Banda Aceh cenderung fluktuatif. Setelah mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2020, terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2021 sebesar 37.3%. Namun, setelah itu kembali mengalami penurunan hingga tahun 2023 sebelum akhirnya sedikit naik di tahun 2024. Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap aneka barang dan jasa cukup sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.
Total pengeluaran masyarakat Kota Banda Aceh secara umum menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Hal ini tercermin dari data rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran dari tahun ke tahun, meski dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda.
Pada tahun 2024, Kota Banda Aceh menempati peringkat ke-2 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Aceh dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Secara nasional, Kota Banda Aceh berada di peringkat ke-59. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat Kota Banda Aceh terhadap aneka barang dan jasa relatif tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih rendah. Rata-rata pengeluaran selama periode tersebut adalah Rp455.368. Namun, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih tinggi, di mana rata-rata pengeluaran selama periode tersebut adalah Rp426.084.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Kampar | 2024)
Pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Kota Banda Aceh terjadi pada tahun 2018, mencapai Rp450.073 per kapita per bulan. Sementara itu, pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2020, yaitu sebesar Rp364.706. Anomali terjadi pada tahun 2021, dimana terjadi lonjakan signifikan setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut.
Berikut adalah perbandingan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada tahun 2024: Kota Sabang (Rp429.857), Kabupaten Bener Meriah (Rp362.409), Kabupaten Nagan Raya (Rp350.715), Kota Lhokseumawe (Rp310.446), dan Kota Langsa (Rp281.862). Dari data tersebut, terlihat bahwa Kota Sabang memiliki nilai pengeluaran tertinggi, dengan pertumbuhan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, tetap berada di peringkat pertama se-Provinsi Aceh. Kabupaten Bener Meriah mengalami pertumbuhan tertinggi, mencapai 16.9%, dan naik ke peringkat ke-3. Kabupaten Nagan Raya mengalami penurunan turun 7.2%, dan turun ke peringkat ke-4. Kota Lhokseumawe mengalami pertumbuhan sebesar 18.7%, dan naik ke peringkat ke-5. Kota Langsa mengalami pertumbuhan yang sedikit, sebesar 0.3%, dan berada di peringkat ke-6.
Kabupaten Nagan Raya
Berdasarkan data BPS, pengeluaran total per kapita sebulan masyarakat Nagan Raya mencapai Rp1.816.186 pada 2024, tumbuh 22,5% dibanding tahun sebelumnya. Sebesar Rp1.120.129 dialokasikan untuk makanan, menunjukkan prioritas utama kebutuhan dasar, dan menempati peringkat pertama untuk pengeluaran makanan. Rata-rata pengeluaran bukan makanan mencapai Rp696.057, menempatkan Nagan Raya pada peringkat kelima se-Aceh, mengindikasikan alokasi signifikan untuk kebutuhan selain makanan.
Kota Lhokseumawe
Pengeluaran total per kapita sebulan di Kota Lhokseumawe mencapai Rp1.692.119, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 39,4% dibanding tahun sebelumnya, berdasarkan data BPS. Porsi terbesar, Rp798.985, dialokasikan untuk makanan, menempatkan kota ini pada peringkat ketujuh dalam kategori ini. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita untuk bukan makanan mencapai Rp893.134, dengan pertumbuhan yang tinggi dan menduduki peringkat pertama di Aceh, menunjukkan prioritas pada kebutuhan sekunder dan tersier.
Kabupaten Bener Meriah
Data BPS menunjukkan bahwa pengeluaran total per kapita sebulan di Kabupaten Bener Meriah mencapai Rp1.674.833 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 33,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasi dana untuk makanan mencapai Rp958.426, menempatkan kabupaten ini pada peringkat kedua dalam kategori ini. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp716.407 dan menempati urutan ketiga, mencerminkan perhatian yang cukup besar pada kebutuhan di luar makanan.
Kota Sabang
Pengeluaran total per kapita sebulan di Kota Sabang mencapai Rp1.654.567, mengalami pertumbuhan moderat sebesar 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data BPS. Porsi pengeluaran untuk makanan mencapai Rp890.314, menempatkan kota ini pada peringkat ketiga. Sebaliknya, rata-rata pengeluaran untuk bukan makanan mendominasi dengan angka Rp764.253, menempatkannya pada peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Aceh, dan menunjukkan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dasar dan sekunder.