PDB Menurut Daya Beli di Indonesia 2024

PDB
1
Agus Dwi Darmawan 30/06/2025 09:28 WIB
Image Loader
Memuat...
PDB Paritas Daya Beli (PPP) Indonesia 2015 - 2024
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Indonesia pada 2024 sebesar 4747.9 Unit. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4819.73 Unit. Penurunan ini mengindikasikan adanya kontraksi turun 1.49% pada PDB PPP Indonesia di tahun 2024.

Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Indonesia menunjukkan fluktuasi. Tahun 2022 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2.28%, diikuti penurunan -2% di 2023 dan -1.49% di 2024. Rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir adalah -0.403%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB PPP Indonesia dalam tiga tahun terakhir cenderung mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

(Baca: PDRB Harga Berlaku di Kep. Riau | 2024)

Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Indonesia terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).

Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), rata-rata pertumbuhan PDB PPP Indonesia adalah -0.916%. Artinya, performa ekonomi dalam lima tahun terakhir, khususnya terkait PDB PPP, belum menunjukkan pemulihan yang signifikan. Bahkan, rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir lebih rendah dibandingkan tiga tahun terakhir.

Kenaikan tertinggi PDB PPP Indonesia dalam periode data yang tersedia terjadi pada tahun 2015 dengan pertumbuhan mencapai 3.02%. Sementara itu, penurunan terdalam terjadi pada tahun 2020 dengan kontraksi turun 1.16%, lalu diikuti dengan kontraksi -2% pada 2023. Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor ekonomi global dan domestik yang menyebabkan ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi.

Secara regional di ASEAN, IMF mencatat Indonesia tetap berada di peringkat kedua dalam hal PDB PPP pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan PDB PPP Indonesia lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Laos (14.36%), Vietnam (1.70%) dan Filipina (0.49%).

(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Filipina 2024)

IMF memproyeksikan PDB PPP Indonesia akan terus mengalami kontraksi pada tahun 2025 turun 0.58%. Namun, proyeksi menunjukkan adanya perbaikan bertahap mulai tahun 2026 hingga 2030, dengan pertumbuhan berkisar antara 0.42% hingga 0.67%. Proyeksi ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia membutuhkan waktu dan kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Bila dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, PDB PPP Indonesia pada 2024 masih lebih rendah dari Vietnam, yang memiliki angka 6956.919 Unit. Laos menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 14.36%, berbeda dengan Indonesia yang mengalami kontraksi. Hal ini menunjukkan perlunya Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi ekonomi agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN.

Data Populer

Loading...