Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mengalami sedikit penurunan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp 68.297 per kapita/bulan. Angka ini menunjukkan penurunan turun 1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat, alokasi untuk kecantikan relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai Rp 442.251. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp 301.887, perawatan Rp 94.555, rokok dan tembakau Rp 196.031, serta sabun mandi Rp 122.915.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Selatan Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Berau fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 68% pada tahun 2019, kemudian turun 16.4% pada tahun 2020. Setelah itu, kembali naik secara bertahap hingga mencapai Rp 68.991 pada tahun 2023 sebelum sedikit terkoreksi di tahun 2024. Rata-rata pengeluaran untuk kecantikan dalam lima tahun terakhir (2019-2023) adalah Rp 62.495, menunjukkan bahwa angka tahun 2024 masih berada di atas rata-rata tersebut.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kabupaten Berau berada di urutan ke-4 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Kabupaten Kutai Timur menempati posisi pertama dengan Rp 82.780, diikuti Kota Samarinda Rp 79.904, dan Kota Bontang Rp 76.592. Secara nasional, Kabupaten Berau berada di peringkat 35 untuk indikator yang sama.
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi di Kalimantan Timur, mencapai Rp 82.780 dengan pertumbuhan 32.1%. Kota Samarinda berada di posisi kedua dengan Rp 79.904 dan pertumbuhan tertinggi yaitu 44.7%. Kota Bontang berada di urutan ketiga dengan Rp 76.592, tumbuh 27.5%. Kabupaten Mahakam Hulu mengalami pertumbuhan paling signifikan yaitu 102.2% dengan nilai Rp 60.968, sementara Kota Balikpapan justru mengalami penurunan -10.5% dengan nilai Rp 54.620.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan menunjukkan performa yang kuat dalam hal pengeluaran per kapita bukan makanan, menempati peringkat pertama di Kalimantan Timur dengan Rp 1.441.412. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi barang dan jasa non-makanan. Posisi ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Balikpapan memiliki daya beli yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan selain makanan.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Konstruksi Periode 2013-2025)
Kota Samarinda
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Samarinda menduduki peringkat kedua dalam pengeluaran per kapita bukan makanan di Kalimantan Timur, dengan nilai Rp 1.317.420. Pertumbuhan sebesar 10.1% menunjukkan adanya peningkatan konsumsi non-makanan, meski tidak secepat Kota Balikpapan. Data ini mencerminkan stabilitas ekonomi dan daya beli yang terjaga di kalangan masyarakat Samarinda.
Kota Bontang
Kota Bontang menempati urutan ketiga dalam hal pengeluaran per kapita bukan makanan di Kalimantan Timur, dengan nilai Rp 1.274.277. Pertumbuhan sebesar 11.2% menunjukkan peningkatan konsumsi non-makanan yang cukup baik. Angka ini menggambarkan bahwa masyarakat Bontang memiliki kemampuan ekonomi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan di luar kebutuhan pokok makanan.