Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, mencapai Rp256.117 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 20.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Sabu Raijua yang mencapai Rp1.118.751 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menyumbang sekitar 22.9%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp481.157, kontribusi pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencapai 53.2%. Artinya, sebagian besar pengeluaran bukan makanan di Sabu Raijua dialokasikan untuk kategori ini.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Riau Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Sabu Raijua menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp80.439, kemudian meningkat signifikan hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2022, yaitu Rp247.663. Namun, pada tahun 2023, terjadi penurunan turun 14.1% menjadi Rp212.743. Meskipun demikian, pada tahun 2024, pengeluaran kembali naik menjadi Rp256.117.
Pengeluaran masyarakat Sabu Raijua secara keseluruhan juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Data menunjukkan peningkatan dari Rp804.693 pada tahun 2018 menjadi Rp1.118.751 pada tahun 2024. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut.
Dalam data perbandingan tahun 2024, Kabupaten Sabu Raijua menempati peringkat ke-2 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Peringkat ini berada di bawah Kota Kupang yang menduduki peringkat pertama. Secara nasional, Sabu Raijua berada di peringkat 199.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk konsumsi bukan makanan, Kabupaten Sabu Raijua berada di urutan ke-3 di antara kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur. Kota Kupang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp792.892, disusul Kabupaten Manggarai Barat dengan Rp498.135. Posisi Sabu Raijua mengungguli Kabupaten Sumba Timur dengan nilai Rp465.209 dan Kabupaten Ngada sebesar Rp455.504.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Jasa Lainnya di di Aceh | 2024)
Rata-rata pengeluaran untuk aneka barang dan jasa selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp238.841. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) sebesar Rp153.958, terlihat adanya pertumbuhan yang cukup baik. Ini mengindikasikan bahwa meskipun sempat terjadi penurunan pada tahun 2023, tren pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Sabu Raijua cenderung meningkat. Pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp80.439.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang mencatatkan nilai pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun terakhir tertinggi, yaitu Rp278.898 dengan penurunan -13%. Sementara itu, Kabupaten Belu mencatatkan pertumbuhan 30.4% dengan nilai Rp217.826. Kabupaten Ngada sebesar Rp209.747 dengan pertumbuhan 7.5%. Kabupaten Malaka sebesar Rp205.468 dengan pertumbuhan 5.9% dan Kabupaten Timor Tengah Utara sebesar Rp187.472 dengan pertumbuhan 35.9%.
Kota Kupang
Pengeluaran bukan makanan di Kota Kupang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp792.892, mengalami penurunan turun 2.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp810.823,97. Meskipun terjadi penurunan, Kota Kupang tetap menjadi wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Nusa Tenggara Timur, menunjukkan tingkat konsumsi yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Kupang memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan non-primer.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp498.135 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 2.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp485.127,9. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi non-makanan di wilayah tersebut. Meskipun pertumbuhan tersebut relatif moderat, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam kemampuan ekonomi masyarakat Manggarai Barat.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai 24.8% dari Rp385.409,05 pada tahun sebelumnya menjadi Rp481.157 pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan dan perubahan pola konsumsi masyarakat Sabu Raijua. Pertumbuhan ini juga menempatkan Sabu Raijua sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Sumba Timur
Pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2024 mencapai Rp465.209, mengalami peningkatan sebesar 6.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp438.472,72. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat Sumba Timur dalam memenuhi kebutuhan non-makanan. Peningkatan ini juga mencerminkan adanya perbaikan dalam kualitas hidup masyarakat Sumba Timur.