Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor jasa lainnya di Aceh pada tahun 2024 sebanyak 39.396 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 17,68% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari data historis, jumlah pekerja jasa lainnya di Aceh cenderung fluktuatif dalam sepuluh tahun terakhir. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan pertumbuhan mencapai 52,13%, sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2024.
Penurunan jumlah pekerja di sektor ini pada tahun 2024 menjadi anomali tersendiri, mengingat rata-rata jumlah pekerja dalam tiga tahun terakhir (2021-2023) berada di kisaran 50 ribu pekerja. Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), penurunan ini cukup signifikan. Secara keseluruhan, performa sektor jasa lainnya di Aceh dalam lima tahun terakhir menunjukkan dinamika yang bervariasi, dengan pertumbuhan yang tidak konsisten dari tahun ke tahun.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Islam di DI Yogyakarta 2015-2024)
Secara regional, pada tahun 2024, Aceh menempati peringkat ke-5 di Pulau Sumatera dalam hal jumlah pekerja di sektor jasa lainnya. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera, nilai pekerja di Aceh lebih rendah dari Nusa Tenggara Barat yang menempati ranking 2 di pulau tersebut, dengan jumlah pekerja mencapai 52.425 orang. Secara nasional, Aceh berada di peringkat ke-16.
Penurunan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya pada tahun 2024 perlu menjadi perhatian. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penurunan ini dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan sektor jasa lainnya di Aceh. Mengingat sektor ini memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
Kondisi fluktuatif sektor jasa lainnya di Aceh, yang ditandai dengan kenaikan signifikan di tahun-tahun tertentu dan penurunan drastis di tahun lainnya, mengindikasikan perlunya strategi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Upaya diversifikasi sektor ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk menciptakan sektor jasa yang lebih resilien dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi global dan domestik.
Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menempati peringkat ke-2 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali dengan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya mencapai 52.425 orang. Nilai ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan pertumbuhan positif di sektor jasa lainnya di NTB. Pertumbuhan sektor ini perlu terus didorong mengingat potensinya dalam menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan daerah.
(Baca: Nilai Investasi PMD Sektor Industri Kimia dan Farmasi Periode 2013-2023)
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan menduduki posisi pertama di Pulau Kalimantan dengan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya sebanyak 49.212 orang. Angka ini mencerminkan kontribusi signifikan sektor jasa terhadap perekonomian Kalimantan Selatan. Pemerintah daerah perlu terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja sektor ini, salah satunya dengan memberikan dukungan bagi pengembangan usaha kecil dan menengah di bidang jasa.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat berada di urutan kedua di Pulau Kalimantan, dengan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya mencapai 42.351 orang. Pertumbuhan sektor jasa di Kalimantan Barat perlu terus diakselerasi mengingat potensinya dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberikan akses permodalan yang lebih mudah bagi pelaku usaha di sektor jasa.
Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara menduduki peringkat ke-2 di Pulau Sulawesi dengan total 38.192 orang yang bekerja di sektor jasa lainnya. Namun, terjadi penurunan turun 5,19% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan di sektor ini. Pemerintah daerah perlu melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perlambatan ini dan merumuskan strategi yang tepat untuk kembali mendorong pertumbuhan sektor jasa di Sulawesi Utara.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di urutan ke-3 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali dengan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya mencapai 34.439 orang. Walaupun demikian, pertumbuhan NTT mencapai 10,88% menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut mendemonstrasikan adanya peningkatan serapan tenaga kerja yang cukup baik di wilayah NTT.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menempati posisi ke-3 di Pulau Kalimantan dengan jumlah pekerja di sektor jasa lainnya sebesar 30.963 orang. Pertumbuhan yang negatif, yakni -23,55%, mengindikasikan adanya tantangan dalam pengembangan sektor jasa lainnya di wilayah tersebut. Langkah-langkah strategis dan tepat sasaran perlu dilakukan agar sektor tersebut dapat meningkat dan berkembang di Kalimantan Timur.