Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 149.633 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 156.736 per kapita per bulan. Perkembangan pengeluaran ini menunjukkan adanya fluktuasi setelah mengalami kenaikan signifikan selama beberapa tahun terakhir, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Utara Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Ogan Ilir menunjukkan tren yang meningkat dari tahun 2018 hingga 2023. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020, dengan pertumbuhan mencapai 8,9 persen. Namun, pada tahun 2024 terjadi anomali dengan penurunan yang cukup signifikan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Ogan Ilir yang mencapai Rp 1.093.536 pada tahun 2024, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa hanya mencakup sekitar 13,7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran masyarakat masih didominasi oleh kebutuhan pokok seperti makanan.
Berdasarkan data perbandingan, Kabupaten Ogan Ilir menduduki peringkat ke-14 dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Peringkat ini tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Di tingkat nasional, Kabupaten Ogan Ilir berada di peringkat ke-461.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Palembang memiliki nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tertinggi di Sumatera Selatan, yaitu Rp 357.048 per kapita per bulan pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Banyuasin berada di peringkat kedua dengan nilai Rp 223.788 dan pertumbuhan 5.9 persen. Kota Lubuk Linggau berada di peringkat ketiga dengan nilai Rp 216.356, namun mengalami penurunan sebesar 11 persen.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Periode 2013-2024)
Kabupaten Muara Enim mengalami pertumbuhan tertinggi di antara lima kabupaten/kota tersebut, yaitu 22.5 persen, dengan nilai pengeluaran Rp 200.153. Sementara itu, Kabupaten Lahat mengalami penurunan sebesar 3 persen, dengan nilai pengeluaran Rp 209.159.
Kota Palembang
Pada tahun 2024, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 861.308, meningkat 10.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Dengan angka ini, Kota Palembang menduduki peringkat pertama di Sumatera Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 815.005, naik 11.9 persen dari tahun sebelumnya, menempatkan Kota Palembang di posisi puncak dalam kategori ini. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.676.313, tumbuh 11.2 persen, dan mempertahankan posisi teratas di provinsi Sumatera Selatan.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp 629.974 per kapita sebulan pada tahun 2024, atau meningkat sebesar 23.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Hal ini menempatkan Musi Banyuasin di peringkat kedua di Sumatera Selatan. Pengeluaran untuk makanan juga meningkat pesat, mencapai Rp 772.408, tumbuh 25.1 persen, dan menempatkan kabupaten ini di posisi kedua. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.402.383, naik 24.4 persen, dan berada di peringkat kedua di provinsi.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 626.343 pada tahun 2024, meningkat 7.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Peringkat kota ini adalah ketiga di Sumatera Selatan. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 588.295, tumbuh 12.3 persen, dan menempatkan Prabumulih di posisi ke-14. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.214.639, naik 9.8 persen, dan berada di peringkat ketujuh di provinsi.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim mengalami lonjakan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp 576.717 per kapita sebulan pada tahun 2024, meningkat 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Peningkatan ini menempatkan Muara Enim di peringkat keempat di Sumatera Selatan. Pengeluaran untuk makanan juga tumbuh pesat, mencapai Rp 692.039, naik 23.4 persen, dan berada di posisi keenam. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.268.756, naik 25.9 persen, dan menduduki peringkat kelima di provinsi.