Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada perdagangan sesi pertama Senin (25/09) di tutup turun 0,62 persen menjadi Rp 1.605 per lembar dari penutupan akhir pekan lalu Rp 1.610. Alhasil harga saham emiten yang memiliki kode perdagangan PGAS ini telah turun 24,29 persen sepanjang bulan ini dan juga telah menyusut 46,68 persen dari penutupan tertingginya pada (6/2) di level Rp 3.010.
Jatuhnya harga saham penyalur gas milik pemerintah tersebut dipicu oleh buruknya kinerja keuangan pada semester I 2017. Dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan per Juni 2017, laba PGN sepanjang paruh pertama tahun ini menyusut 65,8 persen menjadi US$ 52,95 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$ 154,8 juta.
Susutnya laba perusahaan milik negara tersebut dipicu oleh turunnya penjualan 1,96 persen menjadi US$ 1,41 miliar dari sebelumnya US$ 1,43 miliar. Sementara beban pokoknya justru meningkat 3,94 persen menjadi US$ 1,03 miliar dari sebelumnya hanya US$ 993,12 juta. Tidak hanya itu, asetnya juga menyusut 12,47 persen menjadi US$ 3,21 miliar dari sebelumnya US$ 3,66 miliar.