Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 17,13 poin atau 0,24% ke level 7.224 pada penutupan perdagangan Senin (15/1/2024).
Melemahnya indeks ini terjadi di tengah neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencetak surplus sebesar US$3,31 miliar pada Desember 2023. Angka ini jauh lebih besar dibanding US$2,41 miliar pada November 2023.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor turun yaitu dipimpin sektor kesehatan minus 0,76%, diikuti sektor keuangan dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 0,53% dan 0,31%.
Sementara, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 3,01%, diikuti sektor industri dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 1,06% dan 1,05%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,28 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,74 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp10,1 triliun.
Emiten berkode MAYA menjadi top loser hari ini setelah anjlok 24,84%, diikuti SMLE dan TPIA yang ambles masing-masing 18,92% dan 9,27%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah KOKA yang melonjak 18,57%, diikuti GTRA dan MBMA yang masing-masing meningkat 13,94% dan 11,3%.
Sebanyak 284 saham ditutup melemah hari ini, kemudian 256 saham menguat, dan 235 saham stagnan.
Mayoritas bursa saham regional Asia sore ini tercatat ditutup menguat. Rinciannya, indeks Nikkei menguat 324,69 poin atau 0,91% ke 35.901,80, indeks Hang Seng melemah 28,25 poin atau 0,17% ke 16.216,33, indeks Shanghai menguat 4,31 poin atau 0,15% ke 2.886,29, dan indeks Strait Times menguat 7,7 poin atau 0,24% ke 3.199,42.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat di Tengah Kenaikan Inflasi AS (Jumat, 12 Desember 2023))