Data RTI Business menunjukkan, terdapat sejumlah saham yang dilepas investor asing jelang akhir Maret 2024.
Hal itu bisa dilihat dari saham-saham dengan nilai net foreign sell (NFS) tertinggi, keadaan saat investor asing menarik dananya atau menjual saham dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan jumlah pembelian. NFS terkadang membuat harga saham turun.
Saham dengan NFS tertinggi pada 17-27 Maret 2024 adalah Bank Central Asia (BBCA) dengan nilai Rp954,3miliar. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 933,7 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp9,5 triliun dan frekuensi 173 ribu kali.
Kedua, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dengan NFS sebesar Rp555,5 miliar. Adapun volume yang beredar mencapai 1,4 miliar dengan nilai transaksi Rp5,5 triliun dan frekuensi 167 ribu kali.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (BBNI) menyusul di posisi ketiga dengan NFS Rp378,1 miliar. Lembaran saham yang diperdagangkan mencapai 598,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp3,6 triliun dan frekuensi 126 ribu kali.
Selanjutnya ada PT Merdeka Copper Gold Tbk., (MDKA) sebesar Rp263,3 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk., (KLBF) Rp107,6miliar.
Daftar ini juga memuat MBMA, PTBA hingga JSMR sebagai saham yang paling banyak dilego asing.
Berikut daftar lengkap saham dengan NFS tertinggi pada 17-27 Januari 2024:
- PT Bank Central Asia (BBCA) Rp954,3 miliar
- PT Telkom Indonesia (TLKM) Rp555,5 miliar
- PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 378,1 miliar
- PT Merdeka Copper Gold (MDKA) Rp 263,3 miliar
- PT Kalbe Farma (KLBF) Rp 107,6 miliar
- PT Merdeka Battery Materials (MBMA) Rp 97,7 miliar
- PT Vale Indonesia (INCO) Rp 86,9 miliar
- PT Bukit Asam (PTBA) Rp72,1 miliar
- PT Jasa Marga (JSMR) Rp64,4 miliar
- PT H.M Sampoerna (HMSP) Rp63 miliar.
(Baca juga: Komposisi Pemegang Saham GOTO Awal 2024, Siapa Terbesar?)