Melambatnya perekonomian domestik imbas dari perlambatan ekonomi Cina berdampak terhadap kinerja saham sektoral Bursa Efek Indonesia. Dari sembilan sektor yang ada di bursa semua indeksnya mengalami penurunan. Sektor pertambangan mengalami penurunan paling tajam sebesar 40,8 persen. Anjloknya harga minyak mentah dunia, larangan ekspor komoditas dalam bentuk mentah, serta sepinya permintaan membuat saham sektor tambang paling terpuruk.
Penurunan terdalam kedua dialami sektor pertanian sebesar 26,9 persen, tingginya curah hujan dampak perubahan musim La Lina yang mengakibatkan banjir serta mundurnya musim panen menekan harga saham sektor pertanian. Sementara sektor perdagangan mengalami penurunan yang paling tipis 3,3 persen. Saham sektor perdagangan tidak banyak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi karena aktivitas perdagangan tetap berjalan.