Para pelaku transaksi mata uang digital atau kripto dikejutkan dengan jatuhnya harga Terra LUNA pada pekan lalu. Harga aset kripto tersebut ambles hingga 100% menjadi di bawah US$1 per koin hanya dalam hitungan hari.
Sebelumnya, koin Terra LUNA masih ditransaksikan di level US$86,17 per keping pada Rabu, 4 Mei 2022.
Kemudian pada hari tersebut bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis points menjadi 1%, untuk meredam laju inflasi AS yang sudah mencapai 8,5% (year on year/yoy) per Maret 2022.
Setelah itu harga Terra LUNA langsung terjun bebas 9 hari berturut-turut hingga harganya menjadi US$0,003559 pada Kamis, 12 Mei 2022.
Adapun sampai hari Rabu, 18 Mei 2022, harga koin kripto ini berada di level US$0,000147.
Padahal, satu bulan sebelumnya Terra LUNA sempat menjadi salah satu primadona para investor, di mana harganya sempat menyentuh US$116 per koin pada 4 April 2022.
(Baca Juga: Risiko Investasi Kripto, Bisa Rugi Hingga 100%)
Kejatuhan tragis tersebut membuat perdagangan Terra LUNA di berbagai platform transaksi kripto sempat dihentikan. Kejatuhan ini juga menegaskan betapa berisikonya investasi di aset kripto.
Karena itu, para investor perlu memahami karakter instrumen investasi sebelum mulai menempatkan dananya. Jangan hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga harus mengerti seberapa besar risiko kerugian yang mungkin timbul.
Sejak akhir tahun lalu, harga aset kripto cenderung turun seiring dengan naiknya harga komoditas, terutama harga komoditas energi dan komoditas pangan.
Kejatuhan uang kripto terus berlanjut bersamaan dengan meningkatnya ancaman kenaikan suku bunga, sebagai dampak dari tingginya inflasi terkait kenaikan harga komoditas.
(Baca Juga: 10 Mata Uang Kripto Big Cap, Dogecoin Paling Boncos)