Harga saham Netflix (NFLX) ditutup kembali menurun 3,52% ke level US$218,22 pada perdagangan Kamis (21/4/2022) dari penutupan sehari sebelumnya. Penurunan ini merupakan untuk kedua kalinya secara beruntun.
Pada perdagangan sehari sebelumnya, Rabu (20/4/2022) harga saham yang memiliki kode perdagangan NFLX di Bursa Nasdaq anjlok 35,12% ke level US$226,19 dibanding penutupan sehari sebelumnya. Kejatuhan saham NFLX tersebut merupakan yang terbesar sejak 2004. Jika dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu, harga saham Netflix telah terpangkas 63,3%.
Jatuhnya saham Netflix tersebut bersamaan dengan dirilisnya laporan keuangan kuartal I 2022. Laba perusahaan tercatat mmenurun dan jumlah pelanggan Netflix merosot sebanyak 200 ribu menjadi 221,64 juta per Maret tahun ini dibanding posisi akhir tahun lalu. Di kuartal II 2022, jumlah pelanggan berbayar Netflix diproyeksikan kembali turun menjadi 219,64 juta.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, laba bersih Netflix turun 6,4% menjadi US$1,59 miliar dibanding kuartal I 2021. Demikian pula laba bersih per saham menyusut 6,49% menjadi US$3,6 per saham.
Kinerja Netflix yang menurun akibat pendapatan perusahaan yang hanya tumbuh 9,83% menjadi US$7,87 miliar pada kuartal I tahun ini dibanding kuartal I tahun sebelumnya. Sementara, biaya meningkat 10,76% menjadi US$4,28 miliar. Hal tersebut membuat pendapatan operasional hanya tumbuh 0,6% menjadi US$1,97 miliar dalam 3 bulan pertama tahun ini.
(Baca: Pelanggan Netflix Dunia Capai 221,84 Juta pada Kuartal IV 2021)